Mohon tunggu...
Brando Fitwiter Sinurat
Brando Fitwiter Sinurat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Branch Manager PT WOM Finance , instagram : @sinuratbrando

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mendesain Sepak Bola Indonesia

17 November 2019   08:58 Diperbarui: 17 November 2019   09:03 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membangun sebuah gedung bukan hanya menata batu, mengaduk semen ataupun pasir, Namun lebih kepada bagaimana gedung tersebut dibangun dengan kokoh dan nyaman untuk ditempati. Untuk itulah kita butuh yang namanya arsitek untuk merancang atau mendesainnya terlebih dahulu. Membangun sepakbola Indonesia juga demikian halnya.

Membangun sepakbola Indonesia tentu bukan hanya sekedar memutar kompetisi dalam bentuk liga, namun lebih kepada bagaimana sepakbola Indonesia bisa berprestasi di masa depan dan bisa menjadi Industri sepakbola yang menguntungkan semua kalangan. Untuk mewujudkannya maka kita juga perlu arsitek yang handal yang dalam hal ini adalah PSSI dibawah kepemimpinan ketua umum yang baru bapak Mochamad Iriawan. Modal dasar menuju ke arah sana sudah kita miliki yaitu 250 juta rakyat Indonesia yang dibalut dengan antusiasme yang besar terhadap sepakbola.

PSSI sudah punya desain atau rancangan untuk membangun sepakbola Indonesia yang terkandung dalam visi PSSI itu sendiri yaitu membangun sepakbola yang modern yang ditopang oleh organisasi yang dikelola secara profesional dan berorientasi pada kualitas dan prestasi tinggi menuju industri sepakbola dan pentas dunia.

Tinggal bagaimana mengerjakannya agar terealisasi dan itu menurut saya harus dimulai dari pertama, membangun pondasi yang kokoh yaitu pembinaan sepakbola anak usia dini. Layaknya membangun sebuah gedung yang kokoh menetapkan pondasi sangatlah penting. Apabila pondasi dibangun kuat maka gedung akan berdiri kokoh.

Dalam sepakbola juga kita perlu membangun pondasinya yaitu pembinaan anak usia dini. Pembinaan anak usia dini bukanlah sekedar mengajarkan bagaimana cara menendang bola tapi lebih kepada mengajarkan mereka tentang kedisiplinan, mental, attitude, mengajarkan nilai sportifitas dan menanamkan rasa cinta tanah air kepada mereka sehingga kelak kita bisa melihat masa depan sepakbola Indonesia yang cerah.

Kedua, Membangun sarana dan prasarana Sepakbola. Sama seperti membangun sebuah gedung tentu diperlukan alat- alat yang memadai yang menunjang proses pembangunan gedung. Sepakbola juga demikian.

Kita perlu membangun sarana dan prasarana sepakbola seperti tempat latihan yang memadai, stadion yang berstandar FIFA dan sarana lain yang menunjang kemajuan sepakbola. Pembangunan sarana dan prasarana ini juga harus merata keseluruh daerah agar bisa menjaring atlet-atlet sampai kepolosok negeri. Tanpa ini semua, mustahil kita bisa mmbangun sepakbola seperti yang kita inginkan.

Ketiga, Menjadikan sepakbola menjadi sebuah industri. Membangun gedung juga sudah didesain dari awal akan difungsikan sebagai apa, apakah pabrik atau perkantoran. Sepakbola Indonesia juga demikian. Rancangan atau desainnya sudah jelas ingin menjadikan Sepakbola yang bisa menjadi industri yang dikelola oleh organisasi yang profesional.

Antusiasme masyarakat yang cukup besar terhadap sepakbola adalah potensi yang bisa menjadikan sepakbola menjadi industri besar yang mampu menggerakkan perekonomian nasional dan daerah serta mendatangkan lapangan pekerjaan dengan catatan hal ini bisa terwujud jika ditopang oleh klub klub yang dikelola secara profesional.

Jika hal ini bisa terlaksana dan dkerjakan dengan secepat mungkin, maka kita bisa melihat sepakbola Indonesia yang cerah dimasa depan yaitu sepakbola yang berprestasi dan mampu menjadi Industri yang menguntungkan semua pihak. Selamat bekerja PSSI, Jayalah Sepakbola Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun