Mohon tunggu...
Brandon Tjenderawidjaja
Brandon Tjenderawidjaja Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - XIE/4

siswa SMA

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Pengambilan Gen oleh Negara Lain Seharusnya Dilegalkan?

23 Agustus 2019   20:37 Diperbarui: 23 Agustus 2019   20:48 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Untuk menjawab pertanyaan itu, pertama-tama, kita harus mengetahui apakah gen itu. Gen adalah bagian dari DNA yang mengendalikan ciri-ciri genetika dari suatu makhluk hidup. Gen pada manusia berjumlah antara 20.000 dan 25.000. 

Setiap orang itu memiliki 2 salinan setiap gennya, satu dari ayah dan 1 dari ibu. Gen di antara orang-orang sebagian besar sama, namun beberapa gen (kurang dari 1%) itu berbeda. Perbedaan kecil ini memberikan setiap orang fitur fisik yang unik.

Semua makhluk hidup menyimpan informasi genetika menggunakan DNA dan RNA. Di dalam kode genetika, terdapat bukti-bukti mengenai kesamaan leluhur dari semua makhluk hidup. Juga perlu diketahui bahwa gen suatu makhluk hidup bisa juga diambil atau ditukar oleh makhluk lainnya. 

Sebagai contoh, bakteri bisa menukar plasmid mereka, yang membawa gen kekebalan antibiotik, lewat konjugasi, dan virus bisa memasukkan gen mereka ke dalam sel makhluk inang. Beberapa gen mamalia juga bisa diambil oleh virus dan nantinya diedarkan ke mamalia inang yang lain.

Namun, ada cara lain untuk memindahkan gen suatu makhluk hidup selain lewat bakteri dan virus, yakni dengan cara Crossbreeding dan kultur jaringan. Crossbreeding? Apakah itu? Jadi, Crossbreeding adalah cara penukaran gen yang dilakukan lewat perkawinan dua jenis hewan yang sama namun jenisnya berbeda. 

Biasanya, jenis-jenisnya yang dipilih memiliki sifat yang saling melengkapi, yang bisa meningkatkan mutu anaknya secara fisik. Sebagai contoh, yaitu perkawinan antara babi Yorkshire dengan babi Duroc. Babi Yorkshire memiliki massa otot yang cukup besar dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan anak yang banyak. 

Babi Duroc juga sangat berotot dan memiliki beberapa sifat fisik yang cukup bagus. Sehingga, kedua jenis ini saling melengkapi satu sama lain. Contoh lainnya adalah antara sapi Angus dan sapi Charolais. Sapi Angus memiliki daging yang berkualitas tinggi dan sapi Charolais cukup besar ukuran tubuhnya. Sehingga, dengan perkawinan antar kedua jenis hewan ini, didapatkan sapi dengan kualitas dan ukuran tubuh yang disenangi oleh umum.

Gen antara suatu makhluk hidup dengan sistem imunitasnya memiliki hubungan. Peternak harus bisa mengontrol penyakit yang bisa dialami ternak mereka kalau mereka mau mendapat keuntungan. 

Meskipun vaksin dapat mengontrol sebagian besar penyakit, harganya mahal dan tidak begitu efektif. Namun, terdapat bukti dari beberapa eksperimen dan penelitian lapangan mengenai pengontrolan sistem imunitas hewan menggunakan gen. 

Sebagai contoh, Bovine Leukocyte adhesion deficiency (BLAD) adalah penyakit turun-temurun yang ditemukan pertama kali di anak kerbau Holstein pada tahun 1980. Dengan adanya BLAD, terjadi peningkatan rata-rata infeksi bakteri, pneumonia, diare, dan, secara khusus, kematian di usia 4 bulan pada hewan ternak, dan mereka yang sudah melewati masa kecil mereka, memiliki pertumbuhan yang terhambat dan terus rentan terhadap infeksi-infeksi tersebut. 

Belum lama kemudian, ditemukan bahwa anak sapi itu membawa dua salinan gen resesif dimiliki hampir 25% kerbau Hollstein. Apabila anak kerbau hanya memiliki satu salinan gen resesif tersebut, maka ia tetap memiliki pola pertumbuhan dan sistem imunitas yang normal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun