Mohon tunggu...
Angra Bramagara
Angra Bramagara Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Orang biasa yang sedang belajar menulis, dan belajar menggali ide, ungkapkan pemikiran dalam tulisan | twitter: @angrab

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jadi Bangsa Maju, Minimalkan Gap Inovasi dan Aturan Hukum

20 Desember 2015   13:17 Diperbarui: 21 Desember 2015   02:56 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Darimana inovasi itu diperoleh?

Inovasi diperoleh dari masalah dalam hidup. Kita diperintahkan untuk membaca, terutama oleh Tuhan Yang Mahe Esa, "bacalah". Bacalah apa yang ada dalam diri kita dan lingkungan kita yang banyak masalah ini. Masalah datang karena adanya perbedaan antara harapan dan hasil. Jika harapan kita A namun ternyata hasilnya B, berarti itu adalah masalah. Tugas kita adalah membaca (amati) dimana sumber masalah itu berasal. dan perbaiki lah, sehinggga masalah itu tak terjadi lagi. Kemudian catat lah dan bagikan pada yang lain sebagai bentuk sharing pengalaman. Dari sana lah ilmu pengetahuan itu berasal dan menyebar. 

Agar setiap orang mengetahui nya secara efisien maka ilmu pengetahuan itu kita dapatkan dari sarana pendidikan dan pengajaran di sekolahan melalui para guru. Sekolahan itu sendiri adalah bentuk dari inovasi. Dengan adanya sekolah maka segala ilmu pengetahuan yang diperoleh tadi diajarkan dalam satu waktu pada banyak orang sekaligus, sehingga penyebarannya cepat (efisien), walaupun sebagian sekolah ada yang tidak afektif karena berbagai hal (muridnya tidak paham). Sehingga orang tidak perlu lagi melakukan pekerjaan dua kali atau lebih hanya untuk mencari-cari satu solusi dari setiap masalah yang sama karena itu adalah bentuk pemborosan (tidak efisien), orang tinggal pakai rumus yang sudah diajarkan di sekolahan saja untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Dunia ini terdiri dari begitu banyak komponen yang saling mempengaruhi. Andai saja rumus atau ilmu pengetahuan itu ternyata tidak mempan untuk menyelesaikan masalah yang kita temui saat ini, berarti rumus itu tidak berlaku bagi masalah untuk kasus tersebut, berarti ada komponen lain yang tidak tertulis dalam rumus tersebut yang ikut mempengaruhinya.

Maka di sinilah kita diharuskan membaca lagi lebih dalam (meneliti), untuk menemukan apa komponen yang mempengaruhi masalah itu namun belum tercantum dalam rumus yang telah ada tersebut? Ketika komponen itu sudah ditemukan, maka perbaiki masalah tersebut dengan rumus yang baru seelah ditambahkan komponen baru, atau mungkin mengurangi komponen lama. Begitulah cara kerja berinovasi. Inovasi tidak akan pernah berhenti, karena Tuhan menciptakan jumlah komponen kehidupan yang sangat sangat banyak jumlahnya, bisa miliaran, bisa triliunan, bisa mega triliunan, kita tak tahu.

Maka dari itulah kenapa Kaisar Jepang menanyakan, “berapa guru yang tersisa?”. Karena dari seorang gurulah proses inovasi dimulai, dimana rakyat jepang tidak perlu memulai inovasi itu dari nol untuk mengejar bangsa lain. Andai guru di Jepang habis semua kala itu, barangkali Jepang harus memulai dari nol untuk mempelajari berbagai hal agar bisa berinovasi.  


Aturan suatu negara

Dalam suatu negara ada aturan yang tertulis dalam bentuk Undang-Undang dan berbagai peraturan di dalamnya sebagai bentuk detail dari Undang-Undang tersebut. Berbagai aturan tersebut dibuat dan ditulis untuk dipatuhi dan dijalankan oleh setiap orang yang ada di dalam negara tersebut, sifatnya wajib. Tujuan dibuat aturan adalah untuk menertibkan prilaku masyarakt serta juga menjamin kelangsungan hidup setiap orang, serta untuk melindugi hak setiap orang yang ada dalam negara tersebut.

Jadi, aturan hukum itu adalah aturan main dalam suatu negara. Jika melanggar aturan main maka akan ada sangsi hukum yang dikenakan bagi pelanggar. Tertibnya prilaku masyrakat disuatu negara, selain karena ada aturan tertulis juga tergantung dari penegak hukumnya, apakah ditegakkan atau tidak aturan tertulis tersebut?

Hubungan aturan hukum dan inovasi

Aturan yang dibuat Tuhan sifatnya adalah mutlak (hubungan antara manusia dan Tuhan, dan hubungan manusia dengan manusia dan makhluk hidup lainnya), namun aturan yang dibuat oleh manusia itu sifatnya harus dinamis, karena manusia bukan Tuhan. Ada aturan yang dibuat manusia itu harus bersumber dari aturan mutlak dari Tuhan terutama terkait pada hubungan antara manusia dengan manusia dan lingkungan, dan ada aturan yang bisa bersumber dari proses kerja manusia untuk menjamin hak manusia agar bisa melakukan proses kerja yang efektif dan efisien, dan ini tidak lah mutlak karena ada unsur inovasi disitu. Jadi bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan manusia selama tidak melanggar aturan paling tinggi yaitu aturan Tuhan yang sifatnya mutlak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun