Mohon tunggu...
Bram
Bram Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Penikmat Ilmu Pengetahuan

Merdeka sejak dalam pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Edy Rahmayadi: Ketahanan Pangan Sumut Bergantung pada Jari Jemari Petani

18 Oktober 2017   11:39 Diperbarui: 18 Oktober 2017   11:57 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edy Rahmayadi mengatakan ketahanan pangan Sumut bergantung pada petani, sumber gambar: harian.analisadaily.com

Sektor pertanian adalah kunci perekonomian Sumatera Utara. Oleh karenanya, bila ingin memajukan perekonomian Sumut, maka upaya memajukan petani adalah hal mutlak yang harus dilakukan.

Kira-kira itu yang menjadi poin utama pembicaraan Letjen TNI Edy Rahmayadi saat bersilaturahmi dengan para petani di Desa Ramona, Pantai Labu, Deliserdang pada Jumat (18/8). Dalam kunjungan yang bersamaan dengan acara panen bersama itu, Edy Rahmayadi banyak berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para petani.

Selama ini, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi memang memiliki perhatian yang besar pada sektor pertanian, khususnya di Sumut. Menurutnya, sektor ini turut menyumbangkan pendapatan yang signifikan pada daerah, namun nasib para petaninya masih sering tertinggal terkait akses untuk turut menikmati kue pembangunan. 

Sektor pertanian hingga saat ini masih menjadi penopang pendapatan daerah di Sumut. Data BPS pada tahun 2017 menunjukan bahwa sekitar 21,65 persen Pendapatan Domestik Bruto Regional (PDBR) disumbangkan oleh sektor ini. Pendapatan kedua diperoleh dari sektor industri pengolahan yang mencapai sekitar 19 persen.

Kemudian, setidaknya hingga tahun 2016 terdapat 41,30 persen masyarakat Sumut yang bekerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan. Dengan jumlah tersebut, pertanian merupakan lapangan pekerjaan terbesar diantara sektor pekerjaan lainnya.

Melihat fakta di atas, maka berbagai upaya harus dimaksimalkan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan petani guna meningkatkan kesejahteraannya dan memajukan perekonomian daerah. Salah satunya terkait dengan benih padi.

Menurut Devy Sukendro, Ketua Yayasan Tani Indonesia, yang turut mendampingi Letjen TNI Edy Rahmayadi dalam kunjungan itu menyatakan bahwa Sumut saat ini masih kekurangan benih. Hingga saat ini, bantuan pemerintah untuk benih padi masih sekitar 10 persen dari kebutuhannya. Tentu, hal itu jauh dari harapan petani.

Misalnya, pada 2016 luas tanam padi mencapai 830.000 hektar dengan kebutuhan benih mencapai 20.750.000 kg atau 20 ton lebih. Dari total kebutuhan itu, bantuan dari pemerintah hanya sekitar 2.000 ton. Untuk itu, ke depan dibutuhkan penangkaran-penangkaran padi untuk petani sehingga bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

Memajukan kaum tani tidak hanya terkait dengan peningkatan aspek produktivitasnya, namun juga menyangkut soal input, pembangunan infrastruktur, kemudahan akses permodalan, hingga akses terhadap pasar. Di sana peran keberpihakan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten menjadi sangat vital.

Dalam acara panen bersama tersebut, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi terlihat sangat akrab berdiskusi dengan para petani. Dengan keramahannya, para petani menjadi tak sungkan dan  mengajak berfoto bersama Pangkostrad di pematang sawah mereka.

Di akhir pertemuan, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi mengapresiasi kerja para petani di Sumut. Karena di tangan merekalah, ketahanan pangan provinsi ini dibebankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun