Saat Ibu Desyta Rahma Dwi Utami, External Communication Manager for Early Life Nutrition and Medical Nutrition Danone Indonesia memaparkan bahwa  terdapat prevalensi kanker anak di Indonesia mencapai 3-5% kira-kira sebanyak 4156 kasus. Membuat saya tertegun ditambah pernyataan Dr.Mururul Aisy, Sp.A(K) yang memberikan informasi bahwa 9 dari 100.000 anak usia 0-17 tahun yang tersebar di seluriuh Indonesia mengalami kejadian kanker yang beragam.
Tentu saja kondisi ini patut menjadi perhatian. Bukan hanya dari segi penyembuhan namun pemenuhan nutrisinya pun penting diutamakan karena anak dengan penyakit tidak menular, salah satunya kanker. Apapun kondisi anak, nutrisi itu sangat dikedepankan perannya mengingat dalam masanya masih berkembang kognitif dan motoriknya yang berhubungan langsung dengan kecerdasan, terutama dalam pembentukan massa otaknya.
Maka Danone berinisiatif menggalakkan edukasi terkait hal ini, pada 13 Juli 2019 lalu, edukasi ini diadakan di Gedung Cyber 2 menggandeng Yayasan Pita Kuning, organisasi non-profit yang peduli terhadap isu kanker anak di Indonesia. Dihadiri pula oleh puluhan anak penderita kanker beserta orangtua nya.
Steny Agustaf, Ketua Yayasan Pita Kuning pun hadir memberikan pengalaman konkret terhadap kondisi anak dengan penyakit kanker yang penanganannya ada pada sikap orang tua di rumah serta treatment yang massif di lingkungan rumah setelah medis. Jadi, orang tua adalah ujung tombak dalam peningkatan kesembuhan anak.
Mengapa harus diberi amunisi nutrisi yang baik bagi para penderita penyakit kanker? Karena dengan kecukupan nutrisi yang baik akan meningkatkan daya tahan tubuh yang berpotensi mengurangi risiko berkembangnya penyakit.
Dr.Cut Nurul juga menambahkan bahwa anak dengan penyakit kanker pun tidak selayaknya dinomorduakan untuk soal upaya peningkatan kecerdasannya. Patut dihindari juga potensi malnutrisi saat anak sakit kanker. Baik stunting maupun obesitas. Karena jika anak mengalami hal ini, akan berakibat langsung juga pada proses penyembuhan yang kurang optimal.
Ditambahkan Dr,Mururul, untuk mengatasi beban penyakit yang lebih luas dan dalam, maka fokus dalam pemberian nutrisi cukup, pemenuhan karbohidrat, protein dan lemak dalam porsi yang dianjurkan. Ditambahkannya pula, bahwa anak dengan penyakit kanker sangat rentan dengan reaksi tubuh terhadap obat. Misalnya, jadi meningkat napsu makan yang berlebihan, kurang selera makan, alergi, penolakan protein dan lain sebagainya.Â
Maka, siasat dalam asupan nutrisi pun harus banyak berkonsultasi ke dokter. Dr.Mururul menyarankan, jika mencari informasi di internet sebaiknya pilih artikel yang kredibel dan terverifikasi sebab banyak berita hoaks dan mitos terkait kesehatan di ranah maya tersebut.
Dr.Cut Nurul memberikan masukan terkait pemberian nutrisi pada anak tanpa termakan mitos, menurutnya, siapapun harus ada kemauan untuk mencari informasi seputar kanker, baik dari acara talkshow atau konsultasi.