MEMILIH CALON PEMBIMBING ATAU Â PROMOTOR Â DAN Â KOPROMOTOR KHUSUS UNTUK ANDA YANG SEDANG S2 DAN S3 DI DALAM NEGERI
Ada program studi yang memberikan para  mahasiswanya menentukan Pembimbing atau Promotor dan Kopromotornya. Ada pula program studi tidak membebaskan si mahasiswa menentukan Pembimbing atau dan Promotor  Kopromotornya, yang menentukan  Pembimbing atau Promotor  dan Kopromotornya  adalah program studi itu sendiri, dan ada program studi yang menyuruh mahasiswa menentukan  Pembimbing atau Promotor  dan Ko promotor,  tetapi keputusan trakhir berada di tangan ketua  program studi dan ada Program Studi yang membebaskan mahasiswa memilih Pembimbing atau Promotor  danKopromotornya, tetapi tidak satupun dari calon Pembimbing atau  Promotor  dan Kppromotor yang diajukan   terpilih menjadi Pembimbing atu Promotor dan Kopromotor.
Demikianlah cara mendapatkan Pembimbing,  Promotor  dan Kopromotor.
Kemudian ada lagi  program  studi khususnya untuk S3,  mensyaratkan salah seorang atau dua orang, dari tim yang akan membimbing harus dari luar universitas tempat kita kuliah, apakah itu sebagai promotor atau ko promotor atau penguji. Pengertian dari luar ini pada umumnya yang berasal dari luar Propinsi bukan dari luar Universitas.
Khusus untuk Program S3, mereka ini datang sesuai dengan aturan minimal  tiga kali yaitu ketika seminar hasil, ujian tertutup dan ujian terbuka, tetapi bisa saja mereka diundang 2 kali.
Kalau sudah demikian semua biaya mendatangkannya,  mulai transportasinya dari  bandara ke bandara, tiket pesawatnya PP, akomodasinya selama di tempat, honor tambahan sebagai promotor atau ko promotor, atau sebagai penguji, termasuk oleh-oleh yang akan dibawanya pulang, semua dibebankan kepada si mahasiswa, artinya si mahasiswa  yang menanggungnya. Berat! Bagi yang punya dana pas-pasan memang terasa berat, tetapi bagi yang punya dana lebih, jelas tidak berat.
Bimbingan dengan Promotor atau Kopromotor yang tinggal diluar daerah, bisa melalu pengiriman draf tesis atau disertasi, bisa melalui pengiriman email, bisa si mahasiswa yang mendatanginya ke Perguruan  Tinggi tempat si Promotor atau si Kopromotor bekerja. Kalau si mahasiswa yang mendatanginya ke Perguruan  Tinggi  tempat si Promotor atau si Kopromotor bekerja,  ini jelas tambah biaya lagi
Maka itu bila anda, disuruh menentukan  Pembimbing atau Promotor  atau Kopromotor. Pilihlah Pembimbing atau Promotor  atau Kopromotor yang:
1. Gampang ditemui. Gampang ditemui ini ada dua kategori, kategori pertama gampang ditemui karena dia menjabat sebagai Ketua Program Studi atau Sekretaris Program Studi, mereka ini biasanya selalu ditempat dan kategori kedua, bila kita telepon dan bertanya kapan dia ke kampus, kemudian dia memberi jadwalnya ke kampus dan ini ditepatinya. Pilihlan Pembimbing atau Promotor  atau Kopromotor seperti ini.
2. Atau kalau anda sedikit merasa pintar pilihlah yang enak berdiskusi dengannya, artinya  ide-ide yang kita tuliskan di dalam tesis atau disertasi bisa diterimanya.
3. Pilihlah Pembimbing atau  Promotor  atau Kopromotor  yang tepat janji.
4. Jangan pilih  Pembimbing atau Promotor  atau Kopromotor yang sulit ditemui, atau yang tipe cerewet.
5.Jangan pilih Pembimbing atau Promotor  atau Kopromotor  yang mempunyai kebiasaan menyuruh ganti bagian-bagian dari tesis atau disertasi yang dibimbingnya tetapi tidak diarahkannya kemana  arah pergantian tersebut.
6. Jangan pilih Pembimbing atau Promotor atau Kopromotor yang mobilitasnya tinggi, misalnya sering keluar daerah atau keluar negeri. Kalau ini dipilih siap-siaplah dengan resiko menunggu lama tamat.
7. Kemudian ketika proses bimbingan dan ujian bila  ada perbaikan, ikuti saja saran Pembimbing atau Promotor atau Kopromotor atau Penguji, walau arahannya salah alias anda beda pendapat. Jangan banyak cerita atau membantah kerjakan saja. Yang penting dapat tandatangannya dan ada selesai. Apalagi dunia Perguran Tinggi kita saat ini lebih mementingkan baju daripada Isi, berapa jumlah DOKTOR atau Profesor, bukan bagaimana kualitas pengajaran yang diberikan dalam mentrasfer ilmu.  Kalau mau anda bantah hal yang anda anggap salah tersebut, setelah anda tamat, anda terbitkan tesis atau disertasi anda menjadi buku, disinilah anda bantah. Sebab kalau anda bantah alias adu pendapat dengan Promotor atau Kopromotor atau Penguji, kemungkinan anda akan lama tamat. Promotor atau Kopromotor atau penguji punya seribu alasan mempertahankan pendapatnya walau salah atau anda anggap tidak benar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI