Mohon tunggu...
Bambang Pujiarto
Bambang Pujiarto Mohon Tunggu... Dosen Teknologi Informasi, Universitas Muhammadiyah Magelang

Berfikir Logis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendapat Bekal Sebelum Mengabdi: Fondasi Kuat Mahasiswa untuk Misi Bebas Stunting

10 September 2025   20:56 Diperbarui: 10 September 2025   21:15 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan pembekalan PMM Mahasiswa UNIMMA (Sumber: Foto pribadi)

Di balik setiap program pengabdian masyarakat yang sukses, ada persiapan yang tak kalah penting. Inilah yang menjadi fondasi dari sebuah gerakan perubahan, sekecil apa pun skalanya. Sebuah semangat yang juga terpancar jelas pada hari Senin, 8 September 2025 lalu, di Ruang E-Centrum Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA).

Sejak pagi pukul 08.00 WIB, ruangan itu telah dipenuhi oleh 20 mahasiswa terpilih. Mereka bukanlah sekumpulan mahasiswa biasa. Mereka adalah tim pelaksana Program Pemberdayaan Masyarakat (PMM) yang siap mengemban misi besar: menerapkan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Plus untuk mewujudkan Desa Banyuroto, Magelang, sebagai desa bebas stunting.

Mengasah Visi, Memperkuat Misi

Acara yang bertajuk "Pembekalan Mahasiswa PMM" ini bukan sekadar formalitas. Selama tiga jam hingga pukul 11.00 WIB, para mahasiswa ditempa tidak hanya dengan pengetahuan teknis, tetapi juga dengan penguatan motivasi. Dipandu oleh para dosen pembimbing, mereka diajak untuk memahami akar masalah stunting dan bagaimana program P2L Plus dapat menjadi solusi yang berkelanjutan.

Program ini sendiri merupakan sebuah program pengabdian kepada masyarakat untuk dosen dan mahasiswa dari Kemdiktisaintek yang di laksanakan oleh dosen dan mahasiswa UNIMMA serta dosen Politeknik Muhammadiyah Magelang melalui usulan hibah Pengabdian kepada Masyarakat skema Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Tujuannya jelas: memberdayakan masyarakat secara langsung untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi.

Fokus utamanya adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Pemuda Masjid. KWT akan didampingi untuk optimalisasi pekarangan dengan tanaman bergizi dan budidaya lele, sementara para pemuda masjid akan dimotivasi untuk membangun usaha produktif berbasis IT yang bersinergi dengan hasil panen KWT. 

Kolaborasi Lintas Disiplin: Kekuatan Utama di Lapangan

Satu hal yang membuat tim ini istimewa adalah keragaman latar belakang ilmunya. Tim ini terdiri dari mahasiswa Program Studi Teknik Industri, Teknik Informatika, dan Akuntansi.

Bisa dibayangkan bagaimana kolaborasi ini akan berjalan:

  • Mahasiswa Teknik Industri bisa membantu merancang alur produksi pakan lele atau sistem vertikultur yang efisien.
  • Tim Teknik Informatika siap mendampingi para pemuda dalam pemanfaatan teknologi untuk pemasaran atau manajemen usaha.
  • Sementara mahasiswa Akuntansi akan membimbing penyusunan rencana bisnis (business plan) yang solid untuk kelompok usaha.

Pembekalan ini menjadi momen krusial untuk menyatukan visi mereka, memastikan setiap anggota tim paham perannya dan bagaimana keahlian mereka dapat berkontribusi pada tujuan besar bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun