Mohon tunggu...
Boyke N.H. Hutapea
Boyke N.H. Hutapea Mohon Tunggu... Promotor Keberlanjutan

Pendukung pembelajaran seumur hidup dan penjaga bumi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"BUY NOW!: The Shopping Conspiracy" - Saat Belanja Jadi Bumerang buat Bumi (Ulasan & Renungan)

9 Maret 2025   23:45 Diperbarui: 10 Maret 2025   18:50 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Dokumenter BUY NOW!: The Shopping Conspiracy (Sumber: www.netflix.com)

Sudah nonton film dokumenter BUY NOW! The Shopping Conspiracy yang tayang di Netflix tahun 2024 lalu? Kalau kamu suka belanja online atau nggak bisa nolak diskon gila-gilaan, film dokumenter ini wajib kamu tonton karena bakal bikin kamu mikir dua kali sebelum klik "checkout". Film ini mengungkap bagaimana industri belanja, terutama fast fashion, telah membuat kita kecanduan membeli barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Tapi, yang lebih parah, kebiasaan belanja kita ini ternyata berdampak buruk bagi lingkungan.

Film ini tidak hanya menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan besar membuat kita terus-terusan belanja, tetapi juga mengungkap dampak buruknya bagi lingkungan dan orang-orang di balik layar produksi. Kamu akan melihat bagaimana pakaian murah yang kamu beli bisa berakhir menjadi sampah yang merusak laut, atau bagaimana pekerja di pabrik-pabrik fashion dipaksa bekerja keras dengan bayaran minim. Intinya, BUY NOW! membuat kita sadar: belanja itu tidak hanya soal gaya, tetapi juga soal tanggung jawab.

Kenapa Kita Harus Nonton Film Ini?

BUY NOW! seperti tamparan bagi kita yang sering belanja hanya karena sedang stres atau ingin ikut tren. Film ini menunjukkan bagaimana iklan dan media sosial telah membuat kita merasa selalu kurang, padahal sebenarnya kita sudah punya segalanya. Kamu akan merasa dikelabui oleh sistem yang membuat kita terus-terusan konsumtif.

Namun, yang membuat film ini keren adalah cara ia menghubungkan kebiasaan belanja kita dengan masalah global seperti perubahan iklim dan ketidakadilan sosial. Misalnya, kamu akan melihat bagaimana limbah tekstil dari pakaian bekas kita justru menjadi masalah bagi negara-negara berkembang, atau bagaimana produksi pakaian murah menyebabkan polusi udara dan air. Jadi, tidak hanya dompet kamu yang terkena imbas, tetapi juga bumi dan orang-orang di sekitarnya.

Ilustrasi bagaimana sampah yang akan menimbun kota akibat gaya hidup kita (Sumber: www.netflix.com)
Ilustrasi bagaimana sampah yang akan menimbun kota akibat gaya hidup kita (Sumber: www.netflix.com)

Lalu, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Menonton BUY NOW! pasti membuat kamu merasa bersalah, tapi jangan berhenti di situ. Ada beberapa hal sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menjadi konsumen yang lebih bertanggung jawab:

  1. Belanja dengan Bijak: Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri sendiri, "Apakah saya benar-benar butuh ini?" Jangan sampai kamu membeli barang hanya karena diskon atau sekadar keinginan sesaat.
  2. Dukung Brand yang Ramah Lingkungan: Coba cari brand-brand yang peduli terhadap lingkungan dan tidak mengeksploitasi pekerja. Meskipun harganya mungkin lebih mahal, kualitasnya pasti lebih awet dan tidak merusak bumi.
  3. Jangan Buang-Buang Baju: Daripada membuang baju lama, lebih baik perbaiki, daur ulang, atau berikan kepada orang yang lebih membutuhkan. Baju bekas kamu bisa menjadi berharga bagi orang lain.
  4. Edukasi Diri dan Orang Lain: Cari tahu lebih banyak tentang dampak konsumerisme dan bagikan pengetahuan ini kepada teman-temanmu. Semakin banyak orang yang sadar, semakin besar peluang untuk perubahan.
  5. Dukung Perubahan yang Lebih Besar: Selain mengubah kebiasaan sendiri, kamu juga bisa mendukung gerakan atau kebijakan yang mendorong perusahaan untuk lebih bertanggung jawab. Misalnya, dukung larangan penggunaan bahan kimia berbahaya atau kampanye untuk upah yang adil bagi pekerja.

Bumi yang terbebani oleh sampah (Sumber: ilustrasi dibuat dengan AI)
Bumi yang terbebani oleh sampah (Sumber: ilustrasi dibuat dengan AI)

Renungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun