Mohon tunggu...
Adnin Kurniadi
Adnin Kurniadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Konsep Pengawasan, Kerangka Audit Syariah dan Tata Kelola Lembaga Keungan Syariah

21 Januari 2019   10:09 Diperbarui: 21 Januari 2019   10:16 2913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

                                                                                                                                                                                                                                                                            

1. KHAIRINA

2. NOVI OKTAFIYANA

3. DWI PANCAWATI

4. PUJI ASTUTI HARIANJA

KONSEP PENGAWASAN

Konsep pengawasan terhadap praktek keuangan di lembaga keuangan syariah memiliki landasan yaitu surah Al-Ashr : 1-3 yang terjemahannya adalah :

"demi masa. Sessungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan menasehati supaya menetapi kesabaran".

Setiap bank syariah pada dasarnya wajib menerapkan prinsip syariah dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan kegiatan usahanya yang meliputi :

  • Melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpaan dan mudharabah, atau deposito berjangka dengan prinsip mudharabah.
  • Melakukan penyaluran dana melalui: prinsip jual beli dengan akad mudharabah, istishna dan salam, prinsip bagi hasil dengan akad mudharabah dan musyarakah, prinsip sewa menyewa dengan akad ijarah dan ijarah wa iqtina, prinsip simpan pinjam dengan akad qardh.
  • Melakukan pemberian jasa pelayanan perbankan berdasarkan akad wakalah, hawalah, kafalah dan rahn
  • Membeli, menjual dan meminjam atas risiko sendiri surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi yang nyata berdasarkan prinsip syariah.
  • Membeli surat berharga bedasarkan prinsip syariah yang diterbitkan oleh pemerinta atau Bank Indonesia.

Banyaknya jasa yang ditawarkan oleh bank syariah maka dari itu perlunya suatu lembaga independent yang mentaati aturan syariah, dalam konteks Indonesia, tugas mengawasi aspek syariah dari operasional bank syariah ini menjadi kewenangan Dewan Syariah Nasional (DSN). DSN adalah lebaga yang dbentuk oleh majelis ulama Indonesia (MUI) yang mempunyai fungsi melaksanakan tugas MUI dalam menangani masalah-masalah yag berhubungan dengan aktivitas lembaga keuangan syariah.

Tugas utama Dewan Syariah Nasional mengacu pada keputusan DSN No.1 tahun 2000 tentang pedoman Dasar Dewan Syariah Nasional MUI anatara lain meliputi :

  • Menumbuhkembangkan penerapan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan perekonomian pada umumnya dan keuangan pada khususnya.
  • Mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis kegiatan usaha.
  • Mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah.
  • Mengawasi penerapan fatwa yang telah dikeluarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun