Mohon tunggu...
Bonefasius Zanda
Bonefasius Zanda Mohon Tunggu... -

Pendidik SMA Katolik Regina Pacis Bajawa-Flores-NTT

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekadar Berbagi

12 Februari 2019   13:40 Diperbarui: 13 Februari 2019   12:10 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk hidup yang berkualitas: baik otak maupun sikap, saya lebih cendrung memilih keteladanan kedua orang tua saya dan juga orang-orang terdekat saya tuk dijadikan referensi dalam hidup saya. 

Rasanya makin pas dan tajam, jikalau mereka juga di jadikan pisau analisis dalam menyikapi berbagai persoalan dalam hidup saya, terkhusus yang sesuai dengan pekerjaan saya. 

Alasanya adalah karena saya mengetahui secara amat baik tentang siapa mereka, baik dalam tutur maupun sikap. Dan jika saya menjadikan P. Budi dan P. Leo, sebagai referensi hidup saya, baik dalam, tutur, akademis maupun dalam sikap dan keteladanan adalah benar, karena saya mengetahui dan pernah hidup bersama mereka. Akhirnya saya menjadi hebat karena orang-orang terdekat saya.

Akan beda rasanya, jika saya menjadikan para filsuf-filsuf hebat, yang hanya saya kenal dan tahu lewat buku tuk jadikan referensi dalam hidup saya. Sebab mereka boleh pintar tapi keteladanan mereka? Ataupun sebaliknya.

Sebab yang pintar namun minus keteladanan, apakah layak dijadikan referensi hidup saya?
Sebaliknya, bagi saya, kecerdasan otak dan perilakulah yang paling dahsyat tuk dijadikan referensi dalam hidup saya.

Salam berbagi pengalaman hidup***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun