Mohon tunggu...
Bonefasius Sambo
Bonefasius Sambo Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang gemar menulis

Penulis Jalanan ~Wartakan Kebaikan~

Selanjutnya

Tutup

Politik

Narasi Galau Jelang Pengumuman KPU 22 Mei 2019

14 Mei 2019   22:28 Diperbarui: 14 Mei 2019   22:38 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak 2004,  2009, 2014 semua proses Pemilu melalui KPU. Semua hasil yang diplenokan KPU bisa diterima oleh semua pihak. Tiba-tiba hari ini jadi aneh bin ajaib.  Pemilu 2019 kali ini KPU dituduh curang. Dan tidak mau percaya lagi sama hasil perhitungan KPU. Padahal Real count KPU itu sangat jelas dengan sumber datanya. Jika ada kecurangan pasti pada ketahuan. Silahkan mengadu kepada Bawaslu jika ada indikasi kecurangan. Itu jalan yang mesti dipilih. Jika nanti diumumkan hasil Pilpres dan kalian tidak yakin dan tidak percaya silahkan bersengketa di Mahkamah Konstitusi. Jangan di jalanan ya.

Ada lagi yang mau tarik semua saksi mereka yang ada di KPU baik dari tingkat Pusat sampai daerah. Narasinya sama, kecurangan. Mereka dicurangi. Sejak kapan?

Mana bukti kecurangan yang masif? Tiba-tiba nantang buka-buka data. Tapi saat ditantang buka data quick count malah menghilang? Hasil pun demikian kemenangan yang 62 persen hari ini menjadi 54 persen. Sudah empat kali deklarasi kemenangan disaat yang sama nuduh  KPU curang. Adow...

Apa hebatnya Jokowi sehingga mau mengatur semua lembaga - lembaga negara yang mengatur (Penyelenggara Pemilu) dan yang mengawasi Pemilu?

Setahu saya komisioner KPU itu diusul oleh fraksi-fraksi di DPR lalu ditetapkan oleh DPR RI itu sendiri. Pada saat itu, kita bisa cari tahu siapa yang menjadi pimpinan DPR? Apakah ada Pimpinan dari PDIP? Kalau ada pun itu tahun 2018.

Tidak semua orang mampu menghadapi kegagalan demi kegagalan.  Dan Jokowi pun tak kuat menghadapi kegagalan demi kegagalan itu. Oleh karena dia takut kalah, takut gagal makanya dia selalu menang dalam setiap pagelaran pesta demokrasi terbuka. Dia bukan siapa-siapa.  Tapi dia seorang pribadi yang baik.

Cobalah baca kolom komentar pada portal media online,  semua narasi yang dibangun oleh tetangga sebelah soal kecurangan,  klaim kemenangan,  ekspresi syukur menjadi bahan lawakan,  cercaan bahkan hinaan.

Ini erat digital boss,  kami yang dicap dungu sama profesor Rocky Gerung pun paham, KPU tak sebodoh yang kamu kira melakukan kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif. Kalau itu terjadi itu namanya bunuh diri. Tapi tak masalah ada yang sudah buat surat wasiat. Tapi maf, itu bukan komisioner KPU ya.

Salam Damai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun