Mohon tunggu...
Bonefasius Sambo
Bonefasius Sambo Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang gemar menulis

Penulis Jalanan ~Wartakan Kebaikan~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Adeus Bonita

11 Desember 2018   14:35 Diperbarui: 11 Desember 2018   14:42 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dear Bonita....
Dua tahun lalu kamu menjadi salah seorang yang kami ajak secara khusus dalam acara bahagia itu. Dari hati yang terdalam mohon maaf kamu bukan diundang tapi diminta hadir. Tentu sebagai pekerja di belakang panggung bahagia itu. Walau demikian kamu menikmatinya dengan senyum. Kebiasaanmu yang selalu tersenyum itu baru saya tahu saat kamu beberapa hari bersama kami. Kamu memang anak pekerja, tidak mengeluh dan cenderung diam. Dalam diammu itu bisa jadi kamu sedang memikirkan tentang hidupmu, tentang masa depanmu.

Diajak pun itu lantaran ada kedekatan dengan sang istri. Katanya kamulah yang kerap membantu disaat ia sakit kala itu. Dan segalanya tentang kamu lebih banyak bersumber dari cerita sang istri.

Kami pun kadang bingung soal makna senyummu. Senyummu yang lugu. Apakah saat tersenyum itu kamu setuju atau keberatan atau disaat kamu menganggukan kepala kamu lagi susah atau senang? Itu yang kami ragu, Bonita. Senyum itu selalu menjadi jawaban kesiapan dan keikhlasan dari kamu. Senyumanmu itu merupakan sebuah ekspresi dari anak-anak yang terbiasa dengan kerja keras. Disaat kau alihkan energi itu untuk belajar terbukti kamu menjadi siswa berprestasi di sekolahmu.

Kamu masih saja mengontak kami sebelum kepergianmu kemarin. Di waktu malam jika ada waktu senggang kamu beberapa kali menelepon sang istri. Kadang kamu mengirim inbox kepada saya untuk menanyakan kabar tentang kondisi kami.

"Puji Tuhan kami baik. Bagaimana dengan adik sendiri? " itu jawaban dan pertanyaan balik dari saya. Namun karena kesibukan, saya jarang berkomunikasi dengan dirimu melalui Facebook. Walau demikian saya selalu "ingat" akan segala kebaikan dari dirimu serta menghormatimu sebagai wanita muda yang baik.

Saat ini kamu telah terbujur kaku. Mungkin juga kamu telah bersemayam dalam rahim bumi bahkan berjumpa dengan Allah di sana. Kaum beriman meyakini kamu akan bahagia disana dan bersuka cita bersama penghuni surga. Tak ada lagi penderitaan yang akan kau alami. Humba041218 berakhir sudah ziarah kehidupanmu di dunia ini. Kebaikanmu tak akan pernah menguap. Saya berjanji pada kehidupan kelak pusaramu akan dihiasi dengan kembang mawar merah. Adeus Bonita.

Salam Damai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun