Mohon tunggu...
Bonaventura Donny Setyawan
Bonaventura Donny Setyawan Mohon Tunggu... Penulis - Sports Blogger

Sports Blogger

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga Champions, "Epic Comeback" Wakil Inggris

9 Mei 2019   07:13 Diperbarui: 15 Mei 2019   10:11 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Instagram @championsleague

"Tidak ada yang tidak mungkin dalam permainan sepakbola" Itulah pepatah yang sangat cocok menggambarkan semifinal Liga Champions Eropa musim 2018/2019. Dua wakil Inggris, Liverpool dan Tottenham Hotspur akan melenggang ke partai final di Stadion Wanda Metropolitano (01/06/2019). 

"The Reds" dan "The Lilywhites" sama-sama menderita kekalahan dan tak mampu mencetak satu pun gol pada leg 1. Namun, kegigihan dua tim Inggris ini mampu membalikkan keadaan pada leg 2. Ini final sesama klub Inggris yang cukup lama dinanti. 

Terakhir kali, final sesama klub Inggris terjadi pada final Moscow 2008 saat Manchester United menang drama adu penalti 6-5 atas Chelsea. Selain itu, klub dari Inggris akan menjadi juara pertama kalinya sejak 2012. Chelsea saat ini menjadi klub terakhir Inggris yang juara Liga Champions pada tahun 2012.

Liverpool memiliki misi besar mencetak 4 gol ke gawang Barcelona meski tanpa diperkuat Mohamed Salah. Liverpool langsung tancap gas. Hasilnya, belum genap 10 menit Divock Origi membuka keran gol pertama bagi Liverpool. Hingga turun minum, Barcelona masih unggul agregat 3-1. Pada Babak kedua, Juergen Kloop memasukkan Georginio Wijnaldum. 

Hasilnya, 2 gol Wijnaldum menjadi sinyal "bencana" bagi Barcelona. Agregat menjadi sama kuat 3-3. Divock Origi pastikan langkah Liverpool ke final setelah mencetak gol menit ke-79. Tersisa 10 menit terakhir, Barcelona sebenarnya cukup membutuhkan 1 gol tandang untuk memastikan diri melangkah ke final. Hingga peluit wasit dibunyikan, tak ada gol tercipta. Liverpool menghasilkan "epic comeback" yang tertinggal 3 gol, berhasil mengembalikkan keadaan. Bagi Liverpool, ini menjadi final yang kedua secara berturut-turut setelah sebelumnya juga lolos ke final Kiev 2018.

Tottenham Hotspur juga menorehkan sejarah untuk lolos pertama kali ke final Liga Champions. Spurs sudah tertinggal agregat 0-1 dari Ajax Amasterdam dan harus mengembalikkan keadaan di kandang lawan. 

Babak pertama seakan menjadi "tamat" bagi Spurs. Pasalnya, Ajax sudah unggul 2-0 (agregat 3-0). Tetapi pada babak kedua, Lucas Moura datang sebagai pahlawan bagi Spurs dengan 2 gol cepat menit ke-55 dan ke-59. Langkah Ajax seakan sudah ada di gerbang menuju final, Lucas Moura menggagalkan harapan pendukung Ajax. Lucas Moura mencetak gol ke-3 pada masa injury time dan memastikan Tottenham berlaga di final.

Liverpool unggul secara sejarah dan pengalaman berlaga di kompetisi Eropa, khususnya Liga Champions. 5 trofi yang dikumpulkan menjadi bukti "The Reds" peraih trofi terbanyak "Si Kuping Besar"dari wakil Inggris. Bagi Tottenham, ini merupakan pencapaian besar bisa menembus babak final Liga Champions sejak debut musim 2010/2011. 

Namun dalam sepakbola, Tidak ada yang tidak mungkin sebelum 90 berlangsung di atas lapangan. Siapakah akan berjaya di Stadion Wanda Metropoltano? patut kita nantikan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun