Mohon tunggu...
bona boaz
bona boaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNSIA

Saya adalah seorang penulis yang tidak pernah bosan untuk belajar dan mengejar cita-cita. Selain itu, saya juga seorang mahasiswa yang selalu ingin menambah pengetahuan dan ilmu baru. Saya juga merupakan seorang content creator yang senang membuat konten yang menarik dan berguna bagi orang lain. Sebagai penulis, saya selalu bersemangat untuk menulis dan mengejar karya yang lebih baik lagi. Saya selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas tulisan saya dan menjadi lebih baik dari yang terdahulu. Saya juga selalu memiliki harapan yang besar untuk menjadi penulis yang sukses dan dikenal oleh banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membawa Pendidikan Konvensional ke Tingkat Baru dengan Literasi Digital

10 Februari 2023   06:07 Diperbarui: 13 Februari 2023   07:16 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan konvensional selama bertahun-tahun selalu dipandang sebagai landasan dasar bagi pengembangan sumber daya manusia. Namun, dengan perkembangan teknologi dan internet, dunia pendidikan mulai mengalami perubahan besar. Literasi digital adalah kemampuan individu untuk menggunakan teknologi digital untuk memahami dan mengakses informasi. Dalam era digital saat ini, literasi digital sangat penting bagi dunia pendidikan untuk memastikan bahwa mereka dapat mengikuti perkembangan teknologi dan memahami bagaimana menggunakan teknologi untuk membantu mereka dalam belajar dan hidup.

literasi digital juga memiliki dampak pada pendidikan konvensional. Internet membuat ruang belajar anak bergeser pada digitalisasi, hal ini membuat pendidikan konvensional menjadi berubah wajah. Beberapa hal yang mempengaruhi hal ini adalah kemudahan akses informasi dan pembelajaran melalui internet, serta banyaknya aplikasi dan platform yang memfasilitasi pembelajaran online. Dalam beberapa kasus, pendidikan konvensional mulai ditinggalkan dan digantikan oleh pendidikan online, yang dapat memberikan fleksibilitas dan kemudahan bagi siswa dan guru.


Mini Riset di Kelas 12

Riset yang saya lakukan berapa hari yang lalu yang menjadi tugas ke dua. Melibatkan 14 anak remaja yang bersekolah di kelas 12, serta tinggal di Bontang. Dengan menggunakan metode kuesioner multichoice yang disebarkan melalui aplikasi Google Form. Kuesioner tersebut terdiri dari 12 pertanyaan yang mencakup berbagai aspek terkait penggunaan internet, seperti frekuensi penggunaan internet, kegiatan yang dilakukan saat menggunakan internet, dan situs atau aplikasi yang sering digunakan. Kami mengumpulkan data dari 14 anak remaja di Bontang yang bersekolah di kelas 12. Setiap anak remaja diwajibkan menjawab kuesioner tersebut secara online melalui aplikasi Google Form. Setelah data terkumpul, kami akan melakukan analisis terhadap hasil kuisioner untuk mengetahui tingkat penggunaan internet pada anak remaja di Bontang

Kaitan dengan cara belajar, responden sering menggunakan teknologi digital dengan cara menonton video tutorial di Youtube, mengerjakan latihan soal online, serta mencari referensi di internet. Keuntungan yang paling sering dirasakan saat menggunakan teknologi digital dalam belajar di sekolah adalah lebih mudah untuk mencari dan mengakses informasi, lebih mudah untuk berkolaborasi dengan orang lain, serta lebih mudah untuk mengatur waktu dan prioritas belajar. Untuk berkolaborasi dengan teman-teman dalam belajar di sekolah, responden sering bergabung dalam group chat, membuat presentasi, atau menggunakan aplikasi pembelajaran online bersama teman-teman. Mayoritas responden menilai bahwa guru dan sekolah memiliki peran penting dalam memberikan akses dan mengajari cara menggunakan teknologi digital dalam belajar di sekolah.

Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam proses integrasi literasi digital dalam pendidikan konvensional. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah ketersediaan akses internet yang merata, ketersediaan peralatan dan sumber daya untuk memfasilitasi pembelajaran online, serta masalah keamanan dan privasi informasi.

Pendidikan konvensional harus memastikan bahwa mereka dapat mengikuti zaman dan mengintegrasikan literasi digital sebagai bagian dari strategi pembelajaran mereka. Ini bisa melalui pelatihan guru, peningkatan akses internet dan peralatan, serta penyediaan platform dan aplikasi yang memfasilitasi pembelajaran online. Pengajaran konvensional yang dimaksud adalah metode dimana guru tidak melakukan penyaluran pengetahuan (transfer of knowledge) tetapi lebih kepada repetisi atau pengulangan. "Otak siswa diminta untuk menghafal tetapi bukan menganalisis secara kritis. Kelemahan metode konvensional yang lain dipaparkan Endro, pada konteks pengetahuan, ilmu yang diberikan juga bersifat sudah baku. "Biasanya dituangkan dalam buku teks dan materinya hanya itu-itu saja. Metode pengajarannya hanya seputar listening atau mendengarkan, mencatat dan menghafal teks. Pada saat assessment atau penilaian biasanya hanya melalui ujian dengan soal pilihan ganda. Oleh karenanya, siswa tidak memiliki kebebasan untuk menuangkan pikirannya terkait soal yang diberikan. Serta tidak ada metode penilaian yang lain. Demikian disampaikan Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Endro Dwi Hatmanto, M.A. dalam seminar 'Penguasaan Teori Konstruktivisme dalam Metode Pengajaran untuk Guru dan Dosen' di Kampus Terpadu UMY Selasa (25/1).

Literasi Digital Bagian Transformasi Pendidikan

Literasi digital adalah bagian dari transformasi pendidikan saat ini dan harus diakui dan diterima sebagai bagian penting dari pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan konvensional harus memastikan bahwa mereka dapat mengikuti zaman dan memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki literasi digital yang. Penggunaan internet sebagai sumber informasi dan belajar membuat anak cepat mengakses berbagai macam informasi dan sumber belajar. Hal ini mempermudah anak untuk memperoleh informasi dan belajar meskipun tanpa bantuan dari guru atau orang lain. Namun, dengan begitu banyak informasi yang beredar, sulit untuk membedakan mana informasi yang valid dan mana yang merupakan hoax.

Guru memegang peran yang sangat penting dalam membantu anak membedakan mana informasi yang valid dan mana yang tidak. Guru dapat membantu anak memahami bagaimana cara memverifikasi informasi dan memastikan bahwa informasi yang didapatkan benar dan valid. Guru juga dapat mengajarkan kepada anak pentingnya literasi digital dan bagaimana memanfaatkan teknologi dan internet sebagai alat bantu belajar yang efektif.

Berkembangnya model belajar digital, peran guru kini tidak lagi sebatas sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator dan pemandu dalam belajar. Guru harus memahami bagaimana cara menggunakan teknologi dan internet untuk membantu anak belajar dan memastikan bahwa anak dapat memanfaatkan teknologi dan internet dengan baik dan bijak.

Pendidikan harus selalu mengikuti perkembangan zaman dan memastikan bahwa anak memperoleh pendidikan yang berkualitas dan bermanfaat. Literasi digital merupakan hal yang penting bagi masa depan dan pendidikan harus memastikan bahwa anak memiliki keterampilan dan literasi digital yang baik. literasi digital harus menjadi bagian dari pendidikan konvensional dan guru harus memahami bagaimana cara memanfaatkan literasi digital sebagai alat bantu belajar yang efektif. Semoga dengan adanya literasi digital, pendidikan konvensional dapat terus berkembang dan membekali anak dengan keterampilan dan literasi yang dibutuhkan untuk masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun