Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Erick Thohir dalam Angan

14 September 2018   22:34 Diperbarui: 14 September 2018   22:44 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Erick Thohir, nama seorang pengusaha muda yang begitu asing bagiku. Mungkin karena penulis tidak mengikuti perkembangan berita di bidang usaha atau mungkin nama Erick ini memang tidak setenar para politikus yang kerap muncul di surat kabar maupun media massa elektronik lainnya. 

Walaupun kiprahnya sebagai pengusaha tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai salah satu pendiri grup bisnis Mahaka dan sebagai pemilik klub sepak bola Inter Milan, Erick telah memberikan warna bagi dunia usaha di tanah air.

Tetapi nama ini begitu hangat diperbincangkan setelah kiprahnya pada perhelatan akbar pesta olah raga se-Asia, Asian Games 2018. Seorang pengusaha muda dengan segala kreativitasnya telah memberikan warna baru di bidang olah raga di tanah air. Apa yang diperbuatnya dengan mengemas secara apik acara pembukaan Asian Games 2018 menjadikannya tampak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. 

Hal itu membawa dampak positif bagi Indonesia di kancah dunia internasional khususnya bidang olah raga. Indonesia sudah bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain dalam membuat acara-acara bertaraf internasional.

Selain itu apa yang telah disumbangkan Erick sebagai Ketua Panitia Komite Indonesia Asian Games Organizing Committe (INASGOC) 2018 secara tidak langsung memberikan semangat baru bagi para atlet Indonesia untuk berlaga di arena Asian Games 2018. Terbukti dengan dilampauinya target perolehan medali emas dan Indonesia masuk peringkat lima besar se-Asia.

Dan sekarang nama Erick Thohir semakin terangkat setelah Presiden Jokowi menunjuknya sebagai ketua TKN (Tim Kampanye Nasional) Pemilu Presiden 2019 untuk kubu Jokowi-Ma'ruf. Semua mata terbelalak, semua orang tidak akan mengira, seorang pengusaha muda dengan penampilan kalem ini terpilih mengetuai sebuah tim pemenangan pemilu yang terdiri dari orang-orang yang telah kenyang makan asam garam dunia perpolitikan. 

Dunia politik yang kejam dan tidak pernah mengenal pertemanan abadi. Apakah Erick mampu mengemban tugas baru ini dan mendulang perolehan suara yang lebih banyak lagi untuk memenangkan kubu Jokowi-Ma'ruf?

Bagi penulis, dunia usaha sebenarnya tidak jauh berbeda dengan dunia politik. Di sana ada persaingan, tawar menawar, dan intrik-intrik untuk menguasai dan memonopoli usaha lawan bisnisnya. Jadi tidak ada kesulitan bagi seorang Erick untuk belajar dengan cepat dan menyesuaikan diri dengan dunia politik untuk mengemban tugas itu.

Penulis dapat memahami mengapa Pak Jokowi menempatkan Erick sebagai ketua TKN yang notabenenya belum ada pengalaman dan kemampuan di bidang politik secara khusus. Pak Jokowi sudah menegaskan sendiri bahwa beliau tidak membutuhkan orang politik tetapi membutuhkan seseorang dengan skill manajerial yang memadai agar dapat mengelola dan membawa sebuah tim untuk mencapai tujuannya. Dan beliau memandang sosok Erick mempunyai kemampuan untuk itu.

Penulis merasakan ada tujuan lain yang hendak dicapai oleh Pak Jokowi dengan penunjukan Erick Thohir sebagai ketua tim sukses beliau. Tidak hanya sekedar untuk kemenangan kelompok atau kubunya saja tetapi lebih jauh dan lebih besar dari itu. Penulis melihat secara umum akan ada pendidikan politik baru bagi masyarakat dan rakyat Indonesia. Sebagai generasi muda Erick diharapkan mampu memberikan inovasi-inovasi baru dalam dunia politik dalam hal ini menyangkut masa kampanye hingga pencoblosan nantinya. Terlepas adanya pro dan kontra apabila program tersebut di terapkan di masyarakat.

Mungkin gagasan ini terlalu naif, mengingat masih banyaknya tokoh-tokoh lama yang mendominasi pentas panggung dunia politik di tanah air. Bisa jadi mereka, tokoh-tokoh lama dari kubu seberang maupun tokoh-tokoh lama dalam kelompoknya sendiri akan menjadi batu sandungan bagi kreativitas dan gerak langkah Erick kedepannya. Dan Erick hanya akan menjadi boneka yang akan dimainkan dan disetir oleh mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun