Mohon tunggu...
achmad soheh
achmad soheh Mohon Tunggu... Buruh - Divisi Bisnis dan IT ( information technology)

Bisnis dan IT adalah dua hal yang saling terkait, dimana keduanya akan bisa memperkuat posisi jalannya perusahaan baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kondisi Terkini Bisnis Properti dan Strategi Bisnis Pengelola Pusat Belanja Saat New Normal

4 Juni 2020   18:16 Diperbarui: 4 Juni 2020   19:27 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : kontan Images

Dari 6 sektor properti yang ada, memang sektor pusat perbelanjaan menjadi salah satu sektor yang cukup besar terkena dampaknya pada saat covid.19. Padahal kita tahu potensi bisnis ini cukup besar, seperti yang di katakan Ketua Umum DPP APRINDO 2019-2023  bahwa pertumbuhan industri retail modern  berada di kisaran angka 7-9%. 

Sekalipun di katakan belum ideal untuk pertumbuhan seperti di Indonesia, namun menurut Roy hal itu cukup bagus di banding beberapa negara lain yang kondisinya justru minus.

Sekedar menjelaskan kondisinya, saat ini menurut Roy Nicholas Mandey memang industri retail moderen masih bisa di tingkatkan potensinya.

Karena nilainya saat ini terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia berada di angka 10,41% dengan nilai Rp1.544 triliun  dengan tingkat pertumbuhan konsumsi selama 5 tahun berada diangka 5-7%. Padahal seharunya memang kondisinya bisa diatas angka tersebut.

Pencapaian tersebut memang masih mungkin bisa di tingkatkan jika pada saat ini tidak  terjadi pandemi  Covid 19.  Kenapa, karena dengan melihat besarnya potensi bisnis properti di mana sektor pusat perbelanjaan adalah salah satunya cukup  besar.

Dengan nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp251 triliun, maka sektor properti jika dibandingkan dengan 9 sektor industri lainnya  besarnya hanya 6% saja. Ini adalah satu sektor yang begitu potensial jika kondisinya normal tanpa adanya pandemi covid 19.

Tetapi apa mau dikata, pandemi covid 19 telah terjadi dan menimpa hampir semua sektor industri tidak terkecuali sektor retail moderen. Sehingga dari dampak  tersebut terlihat bahwa dari 6 sektor properti yang ada di  Indonesia, justru pusat perbelanjaan dan perhotelan lah yang  mengalami dampak paling buruk.

Buruknya atau bisa dikatakan penurunan yang cukup besar dari potensi bisnis retail modern salah satunya juga di dukung dari adanya beberapa kebijakan pemerintah  yang pada akhirnya berimbas kepada sektor pusat belanja. (1) Pemerintah memberlakukan kondisi PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar) .

Ini membuat masyarakat menjadi di batasi atau terbatasi dalam melakukan aktivitas di luar rumah (2) Konsep kerja yang menyesuaikan dengan kebijakan PSBB yaitu model Work  From  Home (WFH).

Maka hal ini juga berdampak pada penurunan kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan. Karena bersamaan dengan hal  itu sekolah, kampus dan aktivitas lainnya juga mesti berada di rumah karena kondisi yang ada.

Disamping beberapa hal yang  telah dijelaskan diatas, jelas memang pada akhirnya dampaknya cukup terasa bagi pelaku bisnis retail yang ada di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun