Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mari Berdoa untuk Alm. Muhammad, Korban Tragedi Selandia Baru

16 Maret 2019   22:56 Diperbarui: 16 Maret 2019   22:59 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vincent Yu/Axios.com)

Saya sedih mendengar kabar duka dari Selandia Baru. Saudara kita, Muhammad Abdul Hamid, yang menjadi salah satu WNI korban penembakan di dua masjid di Selandia Baru, telah berpulang (16/3/2019).

Doa tulus dari hati terdalam bagi almarhum Muhammad Abdul Hamid.

Semoga Tuhan YME memberikan kedamaian abadi baginya. Semoga keluarga yang ia tinggalkan mendapat penghiburan.

Mari berdoa bagi para korban

Para uskup Katolik di Selandia baru menulis, "We are deeply saddened that people have been killed and injured, and our hearts go out to them, their families and wider community. We wish you to be aware of our solidarity with you in the face of such violence...Peace, Salaam."

Hari Minggu ini dan seterusnya, saya yakin, banyak umat kristiani akan berdoa untuk para korban tragedi penembakan tak berperikemanusiaan di Selandia Baru, Jumat lalu.

Saya juga yakin, semua umat beragama di Indonesia akan bersatu hati dalam doa bagi para korban, baik yang telah berpulang maupun yang masih dirawat di rumah sakit.

Secara khusus, kita diajak berdoa bagi kesembuhan dua WNI yang terluka:

- Zulfirman Syah, asal Jalan Tanjung Indah III G8, Lapai, Padang. Ia seorang pelukis asal Minang yang sering bergabung dalam acara kesenian di Yogyakarta. Zulfirman tertembak di bagian paru. Kondisi terakhirnya sudah cukup baik, kendati belum sadar.
- putra Zulfirman Syah, yang tertembak pada bagian kaki.

Selain itu, ada puluhan korban luka yang juga sedang dalam perawatan.

Imbauan dari organisasi keagamaan di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun