Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Debat (di Medsos), Harusnya Menang Tanpa Merendahkan

16 Februari 2019   10:29 Diperbarui: 16 Februari 2019   10:53 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IMAGE: UNGTAMAN/SHUTTERSTOCK

Jelek-jelek begini, saya pernah mencicipi lomba debat sewaktu SMA. Pelatih debat kami adalah seorang guru dari sebuah SMA ternama. Kami dibimbing untuk mempersiapkan diri mengikuti aneka lomba dengan model Australian Parliamentary. 

Dalam model debat ini, tim afirmatif (pemerintah) bertugas mendukung suatu pernyataan, misalnya "Untuk membangun ekonomi, diperlukan utang". Sementara itu, tim lawan (oposisi) bertugas menentang pernyataan tersebut.

Setiap tim terdiri dari tiga orang: pembicara pertama, kedua, dan ketiga. Salah satu dari pembicara pertama atau kedua pada akhir debat menyampaikan pidato penutup.

Argumen yang harus dihindari

Salah satu kepiawaian pendebat yang hebat adalah kemampuan untuk memenangkan debat tanpa merendahkan lawan. Untuk itu, seorang pendebat hebat perlu menguasai keterampilan membangun argumen secara sahih dan ilmiah, tanpa jatuh ke dalam perangkap argumentum ad hominem dan ad baculum.

Apa itu argumentum ad hominem?  Bila diterjemahkan dari bahasa latin, argumentum ad hominem berarti "argumen kepada orang". 

Argumen jenis ini menyerang lawan debat dengan menyerang pribadi sang lawan, bukan argumen sang lawan. Misalnya, seorang mendebat seorang profesor wanita yang sedang menjelaskan tentang pola pikir pria secara psikologis dengan mengatakan,"Anda seorang wanita, apa yang Anda tahu tentang pola pikir pria?". 

Apa itu argumentum ad baculum? Baculus dalam bahasa Latin berarti tongkat. Argumentum ad baculum terjadi saat orang menyerang lawan debat dengan ancaman kekerasan, baik psikis, verbal, dan atau fisik.

Mencermati unggahan di medsos seputar pilpres dan pileg

Jelang Pemilu tahun ini, ramai sekali perdebatan di medsos dan di dunia nyata. Acara-acara televisi yang berformat debat pun digemari pemirsa. Sayangnya, sebagian (besar) pihak yang terlibat dalam perdebatan jatuh ke dalam perangkap argumentum ad hominem dan ad baculum tadi.

Contohnya banyak sekali:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun