Mohon tunggu...
Nani Kusmiyati
Nani Kusmiyati Mohon Tunggu... Guru - English teacher, Trainer, Writer and Woman Navy

I love teaching, writing and reading

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Makna Emansipasi di Masa Kini

7 April 2023   04:36 Diperbarui: 7 April 2023   04:40 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels-fauxels-3184298

MAKNA EMANSIPASI DIMASA KINI

Makna Emansipasi dimasa kini tentunya berbeda dengan emansipasi pada saat era Raden Ajeng Kartini. Emansipasi pada saat era Rajen Ajeng Kartini lebih kepada persamaan hak untuk mengenyam pendidikan dan dapat belajar di luar rumah. Dapat memilih teman siapa saja dan tidak seharusnya perempuan dipingit (tidak boleh keluar rumah).

Saat ini kaum perempuan bisa sekolah setinggi apapun asalkan mampu baik finansial maupun daya pikirnya. Perempuan dimasa kini juga bebas memilih bekerja apapun sesuai kodratnya. 

Emansipasi di Indonesia tentunya dipengaruhi oleh budaya Indonesia yang terdiri dari berbagai adat istiadat dan suku. Walau saat ini ada beberapa perempuan yang menjadi sopir Trans Jakarta namun kita tidak banyak melihat perempuan sebagai tukang batu. Mungkin ada perempuan yang bekerja kasar layaknya para pria namun hal itu disebabkan oleh keadaan dia harus mencari nafkah dengan bekerja apa saja. Juga karena dipengaruhi budaya dimana para perempuan tumbuh.

Perempuan dimasa kini terkadang tidak merasa puas akan jabatan dan pendidikan yang telah dimiliki. Masih banyak perempuan yang ingin memiliki kedudukan atau karir lebih tinggi daripada pria. 

Jika awalnya mereka selesai S1 sudah merasa luar biasa namun saat ini karena tuntutan jaman S1 tidak ada artinya lagi, mereka ingin menjadi Doktor bahkan Profesor. Dan terbukti sudah banyak Doktor dan Professor duduk berdampingan dengan para pria dan bahkan para pria menjadi stafnya bukan menjadi pimpinannya.

Di dalam keluarga, peran perempuan sedikit bergeser yang semula banyak bekerja di rumah namun sekarang mereka bisa bekerja hingga sore di kantor karena tuntutan pekerjaan. Sementara suami jaman sekarang banyak yang tinggal di rumah mengurus anak-anak dengan segala kebutuhan rumah tangga. Walau sebenarnya hal ini boleh-boleh saja tapi tampak dunia sedikit terbalik. 

Sebagai perempuan bijaksana dan sebagai istri yang baik walau dia dapat menghasilkan uang lebih banyak atau walau memiliki pekerjaan yang bagus daripada suaminya, sudah seharusnya tetap memposisikan sebagai istri dan ibu dari putra putrinya.

Ketika di kantor dia adalah pemimpin namun ketika di rumah suamilah yang menjadi pemimpin dalam rumah tangga. Kerja sama yang bagus dalam mengelola rumah tangga adalah tanggung jawab mereka berdua (suami dan istri). 

Saya salut melihat para suami yang rela mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan lebih suka merawat putra putrinya demi kebahagiaan rumah tangganya. Dia mungkin ingin bekerja di luar namun saat ini mencari pekerjaan lebih sulit untuk pria dan lebih mudah untuk para perempuan. Para pria tidak punya pilihan lagi selain membantu istrinya untuk mengelola rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun