Mohon tunggu...
Totok Newbie
Totok Newbie Mohon Tunggu... Guru - Pengajar, Penggemar Digital World

ntar saja ya data dirinya :D

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Sekarang Go-Jek Bukan Unicorn

8 Februari 2020   17:19 Diperbarui: 26 Agustus 2020   06:53 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: jakarta.tribunnews.com

Beberapa tahun terakhir ini beberapa start up lokal berhasil menjadi Unicorn alias melampaui valuasi bisnis rata-rata Startup lokal lainnya. 4 Unicorn itu adalah Bukalapak, Tokopedia, Gojek dan Traveloka. Menurut wikipedia, Unicorn adalah start up dengan valuasi bisnis senilai 1 Miliar dollar. Nilai ini setara dengan 14 trilliun rupiah. Wow!

Unicorn sendiri adalah istilah yang digunakan untuk bisnis rintisan yang masih berusia muda dan biasanya tidak mengandalkan pendanaan perbankan. Jadi kalau dikalkulasi sebenarnya bisnis dengan valuasi bisnis 1 milliar dollar mungkin ada banya di Indonesia. Tapi mereka tidak masuk dalam hitungan Unicorn karena usia bisnisnya sudah tua, dan bahkan sudah turun-temurun.

Istilah Unicorn dikenalkan oleh Aileen Lee pada tahun 2013, seorang founder dari Cowboy Ventures, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di USA. Dia dan perusahaannya melakukan penelitian tentang perusahaan-perusahaan rintisan yang sukses, dan menemukan fakta bahwa setiap decade atau sepuluh tahun sekali, muncul satu unicorn baru di USA.

Menukik ke kesimpulan risetnya, Aileen Lee menyebutkan beberapa Super- unicorn, bukan Unicorn lagi, tapi Super Unicorn alias perusahaan yang nilai valuasi bisnisnya mencapai 100 Milliar dollar. Alias 1.368.172.000.000.000!! Kita menyebutnya apa ya?1 juta trilliun?!

Dia menyebutkan tahun 1960 muncul Intel. Perusahaan microchip yang sampai sekarang masih eksis. 1970 ada Microsoft, Oracle dan Apple. 1980 ada Cisco. Sementara tahun 1990 muncul Internet giant, Google dan marketplace terbesar di dunia, Amazon. Berikutnya diikuti oleh Facebook, Linkedin dan Workday.

Itu tadi data yang ada di USA, negara rajanya unicorn, karena kebanyakan start up muncul dari sana. Sementara kalau bicara tentang start up local, tadi sudah disebutkan ada 4 unicorn, yang sekarang disusul oleh start up fintech, OVO. Namun ada kabar terbaru yang dilansir CBInsight Real Time Unicorn Tracker bahwa ada 400 unicorn diseluruh dunia. Beberapa diantaranya sudah naik tingkat menjadi Decacorn dan Hectacorn. Decacorn adalah bisnis yang nilainya 10 milliar dollar alias 100.000 trilliun!. Sementara Hectacorn adalah bisnis yang nilainya 100 milliar dollar yang setara dengan 1 juta trilliun!! Aileen Lee menyebutnya dengan Super Unicorn, dengan Google sebagai contohnya.

Gojek Naik Kelas 

Nah, konteks local, ternyata ada satu start up yang berhasil masuk ke Decacorn, yaitu Go-Jek. Gojek berada di bawah Grab dengan selisih 7 peringkat. Go-Jek sendiri berada di peringkat 18 dari decacorn diseluruh dunia! Kerennnnn.

Pencapaian Go-Jek ini tentu membuat kita bangga karena ada karya anak bangsa yang bisa menembus deretan perusahaan start up dunia, Go-Jek berada satu kelompok dengan SpaceX dan AirBnB. Hebat ya!

Menanti Unicorn Berikutnya dari Indonesia.

Pertanyaannya siapa yang nanti akan mengikuti langkah para unicorn itu dari Indonesia. Karya local apa lagi yang bisa menembus batas valuasi bisnis 1 juta dollar? Apakah kita juga bisa? Bismillah, tidak ada yang tidak mungkin. Semua peluang terbuka buat kita.

Tentu harus dimulai dengan melek wawasan bisnis dan kecakapan internet yang mumpuni. Ya dong. Khan semua sekarang sudah serba internet. Online gaess! Jadi harus mulai dari situ dulu, Contohnya yang paling simpel, kamu harus mau belajar cara membuat website, cara memilih hosting yang handal dan domain yang tepat.

Kemudian belajar bekerjasama dengan orang lain. Istilahnya kolaborasi. Kemudian skill komunikasi juga harus dipelajari. Berpikir solutif atau berpikir kritis dan inovatif tak ketinggalan juga harus dimiliki oleh calon-calon CEO Unicorn berikutnya. Kalau belum punya produk tinggal cari aja supplier. Misalkan kamu mau buat start up fashion. Nah cari aja supplier gamis yang bisa dipercaya. Ntar lama-lama kamu bisa jadi punya start up kaya dulu Sorabel atau The F Thing dan sebagainya. Kita akan tunggu siapa start up berikutnya di negeri kita. Nah Apakah itu kamu? :) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun