Efektivitas Kurikulum Merdeka dalam Meningkatkan Prestasi Siswa pada Mata Pelajaran Tahfidz (Hafalan Al-Qur'an)
PENDAHULUAN
Kurikulum Merdeka merupakan salah satu inovasi pendidikan terbaru yang diterapkan di Indonesia untuk memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menyusun dan melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Salah satu mata pelajaran yang mendapatkan perhatian khusus dalam konteks sekolah berbasis agama adalah mata pelajaran Tahfidz (hafalan Al-Qur'an). Artikel ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas Kurikulum Merdeka dalam meningkatkan prestasi siswa pada pelajaran Tahfidz.
Kurikulum Merdeka dan Kebebasan Belajar
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, penguatan karakter, serta kebebasan guru dalam menentukan metode ajar. Dalam konteks Tahfidz, pendekatan ini membuka peluang lebih luas bagi guru dan siswa untuk memilih strategi menghafal yang sesuai dengan kemampuan dan karakter masing-masing. Misalnya, siswa dapat memilih waktu terbaik untuk menghafal, metode muroja'ah (mengulang hafalan) yang efektif, hingga target hafalan yang realistis.
Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran Tahfidz
Guru memiliki peran penting sebagai fasilitator dan motivator. Dalam Kurikulum Merdeka, guru dituntut untuk mampu merancang pembelajaran Tahfidz yang tidak hanya fokus pada kuantitas hafalan, tetapi juga kualitas, pemahaman makna ayat, serta penerapan nilai-nilai Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diyakini dapat mendorong siswa untuk lebih semangat dalam menghafal, karena mereka merasa proses belajar lebih personal dan bermakna.
Prestasi Siswa dalam Mata Pelajaran Tahfidz
Berbagai sekolah yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka melaporkan adanya peningkatan prestasi siswa dalam hal hafalan. Peningkatan ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah juz yang dihafal, lebih sedikitnya kesalahan dalam muroja'ah, serta meningkatnya antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan Tahfidz. Selain itu, penguatan karakter seperti disiplin, tanggung jawab, dan ketekunan juga menjadi nilai tambah dari pendekatan kurikulum ini.
Tantangan dan Solusi