Belanja obat sekarang sudah semudah belanja kebutuhan sehari-hari. Tinggal buka aplikasi, cari obat yang dibutuhkan, klik, dan kurir mengantar langsung ke rumah. Inilah wajah baru layanan kesehatan di era digital.
Fenomena ini juga menarik perhatian tim peneliti Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA): E.A. Widiati, S. Ardirra, L. Luthfianti, H. Rochmiyanti, P. Pribadi, dan H.F. Agusta. Mereka mencoba membaca “peta persaingan” apotek online di Indonesia dengan memanfaatkan platform SimilarWeb.
Siapa yang Paling Populer?
Hasilnya cukup menarik. K24klik unggul dalam peringkat global, sedangkan Alodokter mencatat jumlah kunjungan tertinggi: lebih dari 50 juta! Sementara itu, Halodoc semakin dikenal berkat layanan konsultasi dokter online dan kerja sama dengan banyak rumah sakit.
Di sisi lain, ada juga beberapa situs apotek yang masih kesulitan menjaring pengguna, terlihat dari rendahnya jumlah kunjungan dan tingginya bounce rate—alias pengguna langsung keluar tanpa banyak berinteraksi.
Siapa Penggunanya?
Mayoritas pengunjung apotek online berasal dari kelompok usia produktif, 25–34 tahun. Tak heran, karena kelompok ini sangat akrab dengan layanan digital. Menariknya, di beberapa platform, pengguna perempuan lebih dominan, mungkin karena lebih peduli dengan kebutuhan kesehatan keluarga.
Apa Artinya?
Temuan ini menunjukkan bahwa kualitas layanan digital sangat menentukan. Situs yang cepat, mudah digunakan, punya layanan tambahan seperti konsultasi dokter atau aplikasi mobile, cenderung lebih disukai pengguna.
Menuju Layanan Kesehatan Modern
Kehadiran apotek online jelas mempermudah masyarakat: tak perlu antre, tak perlu repot, cukup beberapa klik. Namun lebih dari itu, ini juga menjadi tanda bahwa layanan kesehatan Indonesia sedang bergerak menuju arah yang lebih modern, inklusif, dan sesuai dengan kebutuhan zaman.
Kaitannya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), penelitian ini sejalan dengan SDGs Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta SDGs Tujuan 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Artinya, inovasi layanan kesehatan digital bukan hanya soal bisnis, tapi juga langkah nyata menuju masyarakat yang lebih sehat, akses kesehatan yang merata, dan infrastruktur digital yang tangguh.
Borobudur International Symposium
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI