Di dalam Al-Qur'an Allah swt. Memerintahkan agar kita merenungkan ciptaan-Nya yakni bintang-bintang, matahari, bulan dan angkasa. Dengan begitu, kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin luasa mendorong manusia untuk melakukan perjalanan yang jauh, seperti halnya perjalanan ke luar angkasa. Dalam hal ini, umat muslim pun berkesempatan untuk menjadi astronot dan pergi keruang angkasa. Menghayati ciptaan Allah, memikirkan, dan menyaksikan kekuasaan-Nya.
Akan tetapi, akan timbul pertanyaan-pertanyaan yang begitu kompleks mengenai seorang muslim yang pergi ke ruang angkasa.
 Bagaimana cara seorang muslim melakukan ibadah di ruang angkasa ? Bagaimana seorang muslim melaksanakan sholat di ruang angkasa ?Â
Bagaimana cara seorang muslim menentukan waktu sholat di ruang angkasa ?Â
Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa di bumi, manusia menentukkan waktu sholat dengan melihat posisi matahari atau bayangan benda yang terkena sinar matahari.Â
Tapi bagaimana dengan ruang angkasa yang memperlihatkan posisi matahari itu sama dan tidak diikat oleh waktu ?
Dalam hal ini, pertanyaan mendalam akan lebih terfokus padaÂ
"Apakah seorang muslim masih diwajibkan untuk sholat sementara dia di ruang angkasa ?" Jika ya, maka penyelesaian masalah lain seperti bagaimana tata cara sholat di ruang angkasa perlu diselesaikan. Hal ini demi terjaganya syari'at yang diwajibkan atas setiap orang mukmin.
Banyak muslim yang ragu untuk pergi ke ruang angkasa karena dibatasi oleh hal ini. Maka dengan landasan ini, solusi yang lebih baik diperlukan agar manusia dapat menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah dan melaksanakan potensi yang dimilikinya dengan efisien.
Sholat  merupakan ibadah yang diwajibkan pada setiap umat islam. Astronot Muslim pun, harus tetap melaksakan syari'atnya kepada Tuhan meskipun ia berada di luar angkasa. Hal ini karena di dalam Al-Qur'an maupun hadis ditemukan banyak perintah untuk melaksanakan sholat. Di antaranya :
"Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan"Â