Teori pembelajaran dan psikologi anak teori pembelajaran anak sangat penting untuk orang tua banyak orang tua dan juga guru kurang paham dengan teori-teori pembelajaran anak, setiap anak memiliki tingkat kecerdasan masing-masing dan bahkan mereka memiliki kemampuan belajar yang sangat tinggi, oleh karena itu mari para orang tua dan guru lepih memperhatikan kelebihan dan kekurangan anak.
Conto: ada anak yang dia memiliki kecerdasan yang sangat tinggi bahkan dia mudah memahami pelajaran dan cepat menghafal tetapi dia pendiam sekali dan pemali setiap dia maju menyampaikan atau mempresentasikan suara dia kecil dan tidak terdengar oleh yang lain dia tidak percaya diri di depan orang banyak. Hal demikian banyak di alami oleh anak dan guru hanya memaksa mereka untuk percayadiri tanpa mengetahui permasalahan anak tersebut hal seperni ini yang membuat anak tertekan dan bahkan tidak mau mengikuti atau mengulangi kejadian ini.
Ada macam macam teori pembelajaran
Teori Pembelajaran Kognitif
Kognitif adalah keyakinan seseorang tentang apa yang di dapatkan dari proses berpikir baik tentang seseorang atau sesuatu, dari situ akan memperoleh pengetahuan dan menipulasi pengetahuan, memperoleh pengetahuan adalah setiap setelah melakukan atau melihat hal baru dari situ tau pengetahuan yang baru, dan apa sih menipulasi pengetahuan itu terkadang kita sering salah denga napa yang kita kira seperti halnya kita melihat badak tapi dari jauh seperti sapi itu yang di namakan menipulasi pemikiran karna kita melihat dengan sekilas
Ciri-ciri pembelajaran kognitif
Lebih memahami pengendalian dari pada hafalan.
Lebih menggunakan insight untuk pemecahan masalah.
Teori Pembelajaran Behaviorisme
Behaviorisme adalah aliran pesikologi yang memandang bahwa manusia memiliki pengaruh belajar dari lingkungan nya, nah ini yang sangat sering di sepelekan oleh orang tua dan parah pengasuh anak mereka menganggap bahwa anak kecil tidak akan meniru apa yang di lakukan dan di katakana oleh mereka padahal ingatan anak lebih kuat saat melihat dengan langsung, memang saat dia masih belum berbicara dia belum bisa melakukan nya akan tetapi saat dia sudah bisa berbicara dia akan mulai mengatakan kata-kata yang sehari-hari di katakana oleh orang di sekitar nya, tidak hanya itu bahkan banyak orang tua yang emosi atau bertengkar di
depan anak nya hal ini membuat anak memiliki sifat seperti itu dan tanpa kita sadari bahwa kita telah mengajarhan hal-hal yang kita tidak inginkan.
