"Disini (Puskesmas Sapala) adalah kesempatan lain yang diberikan Tuhan, Agar hidup kita memiliki makna bagi yang lain".
Paradigma sehat adalah konsep kesehatan yang sangat luas, tak sekedar di suarakan (edukasi), tetapi harus dengan tindakan nyata, diberikan keteladanan dari praktisi kesehatan, dalam hal ini tenaga kesehatan puskesmas untuk memulainya.
Di era modernisasi sekarang, informasi bertebaran bak kilatan petir, sangat cepat, semua orang begitu mudah mengaksesnya, tidak ada lagi batasan umur, status sosial, wilayah geografis, karena semua bisa mendapatkannya dengan mudah di dunia Maya.
Dalam konteks ini adalah informasi tentang kesehatan, di era digital sekarang, sekedar memberikan sekedar informasi  atau edukasi tentang hidup sehat seolah tidak relevan lagi, bagaimana tidak, masyarakat semakin cerdas, sangat kaya akan informasi, sekalipun informasi yang diberikan sangat berguna untuk mereka.
Maka benar adanya, semakin maju suatu zaman, maka semakin praktis cara berpikir orang, misalnya dalam dunia kesehatan, semakin canggih dan modern alat-alat kesehatan diciptakan, semakin banyak cara dan metode penyembuhan, seiring dengan majunya pengetahuan dan teknologi, namun sadar atau tidak, banyak pula jenis penyakit yang baru yang dirasakan oleh masyarakat dewasa ini.Hal ini apakah ada keterkaitan dengan pikiran masyarakat yang paragmatis ? Entahlah, mungkin bisa saja seperti itu, masyarakat semakin dimanjakan dengan segala kemudahan di setiap aktivitasnya dalam menjalani hidup, namun satu hal yang menjadi catatan, pola hidup sehat yang tidak di jaga.
Tujuannya jelas, kader kesehatan remaja ini nantinya akan menjadi pelopor kesehatan tingkat remaja, baik di sekolah maupun di masyarakat, mereka menjadi perpanjangan tangan puskesmas Sapala dalam mendorong peningkatan hidup sehat di masyarakat, yang dimulai dari diri mereka, keluarga dan lingkungannya.
Namun pada dasarnya, tujuan pembentukan kader kesehatan dan posyandu kesehatan remaja ini adalah untuk meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS) bagi remaja, meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan meliputi kesehatan reproduksi, kesehatan jiwa dan obat-obatan berbahaya (Rokok dan NAPZA), upaya perbaikan Gizi, mendorong remaja aktif aktifitas fisik (olahraga), mendeteksi  dini dan pencegahan penyakit menular (HIV/AIDS, TBC dll) maupun tidak  menular (Hipertensi dll), membangun kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan yang sedang marak terjadi dikalangan remaja saat ini.
Ini sangat urgent untuk di pahami secara dini oleh remaja di era milaneal, untuk menjaga mereka dari pergaulan bebas, dengan pengetahuan kesehatan yang mereka miliki, tentu mereka akan memahami dan memilah mana yang baik untuk masa depan mereka dan mana yang buruk yang membawa pada kehancuran masa depan mereka.
Full Up dari pelatihan ini adalah, kader kesehatan remaja nantinya akan terlibat dalam kegiatan-kegiatan rutinitas maupun program puskesmas Sapala, terutama yang bersifat UKM, seperti senam Sapala sehat yang rutin setiap hari Minggu di Desa, pendataan kesehatan, kerja bakti, Posyandu Lansia, dan program puskesmas lainnya.
Selain itu, siswa-siswi dari kedua sekolah ini adalah sekaligus anak didik atau siswa-siswi binaan puskesmas Sapala di Saka Bhakti Husada (SBH), jadi mereka sudah sedikit terlatih dan memahami dasar-dasar kesehatan, tinggal di desain dan diberikan pengetahuan lanjutan yang lebih spesifik tentang kesehatan dan pola hidup sehat.