"Kita adalah bagian dari perubahan itu, pilihannya tergantung pada diri kita, menjadi pelaku atau penonton dari perubahan".
Resolusi sudah mulai digendangkan, Awal tahun 2019 Puskesmas Sapala sudah tampak berbenah, di nahkodai oleh pemimpin baru, ide dan pemikiran baru, regulasi atau aturan-aturan baru, yang betujuan untuk pembaharuan, perbaikan dan kemajuan puskesamas sapala kedepannya.
Januari 2019 sudah mulai nampak, rapat evaluasi, pembahasan agenda program yang akan dijalankan di tahun 2019, terhitung sudah 4 (empat) kali rapat di awal tahun ini dilaksanakan, termasuk Lokakarya mini puskesmas, dengan intensitas rapat tentu ini jadi pertanda baik, dengan terus mengevaluasi program atau kegiatan, maka puskesmas sapala lebih tanggap dan respek lagi terhadap permasalahan kesehatan di masyatakat.
Hari sabtu tanggal 31 Januari, dimana rapat puskesmas dipimpin langsung oleh kepala puskesmas Sapala Nely Ruaida, dalam agenda rapat membahas beberapa item, diantaranya persiapan puskesmas sapala dalam keberlanjutan akreditasi 3 (tiga) tahun kedepan, pembagian program dan wewenang pegawai puskesmas Sapala, laporan kas keuangan puskesmas, dan beberapa agenda lainya.
Tahun 2019 sedikit mencerahkan, dengan tendensi kepala puskesmas, maka arah dan tujuan puskesmas Sapala sedikit terarah, misalnya saja hal itu sangat terlihat pada rapat akhir bulan Januari beberapa waktu yang lalu, suasana rapat sangat partisipatif, di mana sebagian besar pegawai puskesmas mengeluarkan unek-unek dan pendapatnya, termasuk dari pegawai puskesmas pembantu (PUSTU) ikut  menyuarakan masalah prosedur dan mekanisme pelayanan puskesmas selama ini, terutama masalah rujukan yang selama ini masih simpang siur (belum ada kejelasan) di internal puskesmas sapala.
Dalam rapat tersebut, sempat di hadiri beberapa orang pegawai CPNS yang lulus di penempatan puskesmas Sapala, melihat dan merasakan langsung suasana rapat puskesmas, dan mereka memperkenalkan diri secara singkat dihadapan tenaga atau pegawai puskesmas sapala, karena kalau sudah berada dan bekerja di puskesmas sapala, maka sudah menjadi bagian dari keluarga puskesmas sapala. Dan rapat puskesmas kedepannya tentu akan lebih ramai lagi, mengingat CPNS yang ditempatkan di puskesmas Sapala belum hadir semua.
Suasana rapat begitu hidup, ditambah kecakapan dari kepala puskesmas Nely Ruaida memimpin rapat, mengakomodir forum sehingga membawa suasana rapat begitu cair, setiap pendapat dan pertanyaan dari forum dalam hal ini pegawai puskesmas di diskusikan dan sama-sama mencari solusi bersama, sehingga terbangun pemahaman secara kolektif di internal puskesmas Sapala.
Secara keseluruhan, dari hasil rapat banyak menghasilkan kesepakatan bersifat teknis, karena memang selama ini, puskesmas sapala kelemahannya di hal teknis, masalah administrasi, laporan keuangan dan program, dengan perjelasnya permasalahan puskesmas selama ini, maka dapat mencarikan jalan keluarnya, Â tentu untuk menghadapi re-Akreditasi nanti akan sedikit mudah.