Kegiatan edukasi bahaya konsumsi gula bertujuan untuk memberikan informasi dampak negatif konsumsi gula berlebih, meningkatkan pola hidup sehat, serta mendorong perubahan perilaku lebih sehat. Di kalangan remaja, khususnya siswa sekolah menengah pertama terdapat kecenderungan konsumsi tinggi terhadap makanan dan minuman manis seperti permen, minuman bersoda, teh kemasan, dan jajanan manis lainnya. Berdasarkan hasil observasi awal di SMP Negeri 6 Tondano menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengonsumsi makanan dan minuman manis secara rutin.
Gula merupakan senyawa yang ditambahkan untuk memberikan rasa manis pada produk pangan. Gula sebagai pemanis ada yang berasal dari bahan alami seperti buah-buahan, tebu, gula aren, dan madu. Sedangkan pemanis buatan tidak berasal dari alam seperti sakarin, aspartam, siklamat yang tidak memiliki nilai gizi. Di Indonesia proporsi pola konsumsi gula dan produk manis pada penduduk usia 5 Tahun dengan pola konsumsi 1 kali per hari sebesar 42,2% (SKI, 2023). Batasan konsumsi gula dalam sehari 4sdm/ hari. Apabila konsumsi gula melebihi ambang batas maka meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung.
Kegiatan edukasi bahaya konsumsi gula berlebih yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat beserta dosen pendamping, mengharapkan  kegiatan edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan para siswa-siswi untuk dapat mengatur pola konsumsi gula sehingga terhindar dari risiko penyakit.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI