Mohon tunggu...
Moh FaisolFahmi
Moh FaisolFahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Sastra Program Studi S1 Pendidikan Seni Rupa Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UM Ikuti Program Tahunan Asistensi Mengajar Internasional di Krabi, Thailand

29 September 2022   20:28 Diperbarui: 29 September 2022   20:34 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 2022 ini Universitas Negeri Malang kembali mengadakan Program Asistensi Mengajar Internasional yang bekerjasama dengan Assosiation of Education Cultural Internasional (AECI) di Thailand. Diamana program ini merupakan program rutin yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang setiap tahunnya. Program ini dilaksanakan tepatnya di Krabi, Thailand, namun Program ini sempat terhenti selama dua tahun yaitu pada tahun 2020 hingga tahun 2021 akibat pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, nama program ini bukanlah Asistensi Mengajar melainkan "KKN Internasional" yang rutin dilaksanakan dalam kurun waktu 5 bulan atau satu semester full. Setelah sempat terhenti selama dua tahun akhirnya program ini kembali diselenggarakan, namun tidak disebut "KKN Internasional" melainkan "AM Internasional". Durasi pelaksanaan-pun ikut berubah yang biasanya 5 bulan, berubah menjadi 1 bulan saja hal itu disebabkan karena tahun 2022 merupakan tahun pasca pandemi Covid-19, bisa dibilang tahun 2022 merupakan uji coba kembali setelah sempat vakum selama 2 tahun. 

dokpri
dokpri

Dalam melaksanakan program ini Universitas Negeri Malang melakukan sistem seleksi dengan ketetapan persyaratan yang telah ditentukan dari Kerjasama antara Universitas Negeri Malang dan pihak AECI. Beberapa persyaratan tersebut diantaranya yaitu, mahasiswa yang diperbolehkan mendaftar harus beragama islam. Hal itu karena sekolah-sekolah di bawah naungan AECI yang akan menjadi tempat mahasiswa mengabdi di Thailand merupakan sekolah-sekolah islam. Selain itu mahasiswa yang diperbolehkan mendaftar hanya mahasiswa dari fakultas sastra saja, hal itu karena fakultas sastra merupakan fakultas yang berfokus pada Pendidikan bahasa dan budaya yang mana dapat mempermudah mahasiswa untuk berkomunikasi ketika mengajar dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar di tempat pengabdian. Seleksi dilakukan dua tahap, tahap pertama yaitu seleksi berkas yang kemudian dilanjut pada tahap ke dua yaitu seleksi wawancara. Dari 30 peserta yang mengikuti seleksi wawancara hanya terpilih 20 peserta yang lulus dan dapat mengikuti Program Asistensi Mengajar Internasional. Namun di tengah proses pengurusan berkas pemberangkatan ada satu mahasiswa yang memiliki kendala sehingga yang berangkat ke Thailand untuk mengikuti program ini menjadi 19 mahasiswa.

H-1 bulan, 19 mahasiswa yang lolos seleksi tersebut wajib mengikuti pembekalan yaitu pelatihan  bahasa Thailand dan kebudayaan Thailand untuk menunjang mahasiswa ketika sampai di Thailand agar tidak kaget dan down dengan bahasa dan kebudayaan yang sangat berbeda dengan masyarakat Indonesia terutama masyarakat Malang. Seminggu sebelum keberangkatan ke Thailand kita mendapatkan informasi mengenai penempatan sekolah, lokasi, wilayah dan partner. 19 mahasiswa ditempatkan di berbagai sekolah yang berbeda-beda, dalam satu sekolah ada yang sendiri, berdua dan ada yang bertiga. Hal itu mengikuti permintaan dari pihak sekolah yang ada di Thailand.

Tanggal 26 juli dini hari, 19 mahasiswa delegasi AM Internasional ditemani 3 dosen pendamping berangkat menuju bandara Djuanda Surabaya kemudian melakukan penerbangan menuju Krabi, Thailand. Sebelum menuju bandara Internasional Krabi, Thailand kami harus transit terlebih dahulu di bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia selama beberapa jam. Siang kurang lebih jam 13.00 waktu Malaysia, kami kembali melanjutkan penerbangan menuju bandara Internasional Krabi, Thailand. Sesampainya di bandara Krabi, kami langsung di sambut oleh pihak AECI untuk selanjutnya berkumpul di satu sekolah yaitu Eakkapap Sasanawich Islamic School, yang mana sekolah tersebut menjadi pusat pertemuan sekaligus penyambutan antara pihak Universitas Negeri Malang dengan pihak AECI sendiri. Selama pelaksanaan penyambutan tersebut, MC menggunakan 3 bahasa, yakni bahasa Thailand, Inggris dan Indonesia. Selain sambutan acara tersebut menjadi tempat penyerahan mahasiswa kepada pihak sekolah yang akan menajdi tempat pengabdian mahasiswa di Krabi, Thailand. Usai acara sambutan mahasiswa langsung di sebar ke lokasi penempatan sekolah masing-masing, ada yang di tempatkan di wilayah Krabi dan ada yang di tempatkan di wilayah luar Krabi seperti Phuket.

dokpri
dokpri

Keesokan harinya kami mulai mengajar di sekolah, saya Moh. Faisol Fahmi (mahasiswa S1 Pendidikan Seni Rupa Angkatan 2020) bersama dua teman saya yaitu Fathimah Muthmainnah (Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Arab Angkatan 2020) dan Luthfi Farihatun Nisa' (Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Arab Angkatan 2019) di tempatkan di sekolah Eakkapap Sasanawich Islamic School. Saya mengajar seni rupa atau di Thailand disebut dengan "singlepa" sedangkan Fathimah dan Kak fifi mengajar Bahasa arab, bahasa melayu dan hadist. Di sekolah tersebut kami mengajar siswa Mattayom 1-3 atau setara dengan SMP dan Mattayom 4-6 atau setingkat SMA kelas 10-12.

Perbedaan budaya dan sistem Pendidikan yang ada di Thailand membuat kami, terutama saya sedikit kesulitan untuk membuat materi pembelajaran, di tambah bahan penunjang untuk mengajar seni di sekolah tersebut bisa dibilang sangat terbatas. Di hari pertama mengajar saya lebih fokus dengan perkenalan dan mengamati cara belajar siswa dan kebiasaannya ketika di dalam kelas, untuk kemudian saya cocokkan dengan materi atau sistem pembelajaran yang akan saya sampaikan kepada siswa selama satu bulan kedepan. Tidak hanya mengajar di kelas, kami membuat sebuah pelatihan-pelatihan di luar kelas untuk para siswa seperti pelatihan 3 bahasa yaitu, Indonesia, Ingris dan Thailand. Selain itu saya juga membuat pelatihan menggambar dan banjari yang rutin dilaksanakan setiap malam selepas sholat isya'.

dokpri
dokpri

Selama satu bulan di Krabi, Thailand kami tidak hanya mengajar akan tetapi kami juga sering diajak jalan-jalan ke beberapa tempat wisata yang ada disana seperti wisata pemandian air panas, pantai-pantai yang ada di daerah Krabi salah satunya yaitu pantai Ao-nang yang merupakan pantai paling terkenal di Krabi, Thailand. Di pertengahan bulan, kami juga sempat berkolaborasi dengan mahsiswa dari Malaysia dan guru-guru Thailand untuk memberikan pelatihan bahasa kepada siswa-siswa dari berbagi sekolah yang ada di provinsi Krabi yang berkumpul di sekolah Eakkapap Sasanawich Islamic School sebagai sekolah yang dipercaya untuk menjadi tempat penyelenggaraan pelatihan bahasa tersebut.

dokpri
dokpri

Selama satu bulan mengajar di sekolah tersebut, kami sangat menikmati dan sangat bersyukur bisa mengikuti Program Asistensi Mengajar internasional ini. Selain memberikan pengalaman, program ini memberikan dampak posistif yang sangat banyak terhadap kami terutama relasi yang kami dapat dan mental yang semakin terasah serta pengetahuan untuk menjadi pendidik yang baik dan benar. Terimakasih Tuhan, Thailand dan Universitas Negeri Malang yang telah memberikan kesempatan serta kepercayaan pada saya untuk mengikuti program yang sangat luar bias ini. Saya harap program ini terus berjalan dan berkembang menjadi lebih baik lagi untuk memberikan dampak positif kepada banyak mahasiswa kedepannya.

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun