Mohon tunggu...
Binta fauziah
Binta fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa

suka membaca, suka mendengarkan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Resume Materi Pengantar filsafat dakwah dan keilmuan dakwah

25 September 2025   12:38 Diperbarui: 25 September 2025   12:38 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

hari rabu yang cerah, terdapat matkul filsafat dakwah ini yang akhirnya ga online, ini pertemuan pertama kita agak deg-deg an soalnya aku presentasi kelompok pertama tapi so far so good untuk menjalankan presentasinya alhamdulllah lancar.

jadi aku mau mejelaskan apa yang sudah aku presentasikan di depan kurang lebih nya seperti ini

Pernah nggak sih lagi nongkrong sama temen-temen, tiba-tiba obrolan ngalor-ngidul dari hal receh kayak "harga gorengan naik" sampai ke hal serius semacam "hidup ini sebenernya mau dibawa ke mana"? Nah, momen kayak gitu tuh sering bikin kita mikir lebih dalam. Dari situ aku jadi kepikiran: ternyata dalam dakwah pun ada yang namanya filsafat dakwah dan keilmuan dakwah.

Kalau bahasa gampangnya, filsafat dakwah itu ibarat fondasi rumah. Dia ngomongin soal hal-hal mendasar: apa sih hakikat dakwah, tujuan utamanya buat apa, kenapa manusia butuh dakwah, dan gimana cara kita memandang aktivitas dakwah itu sendiri. Jadi, filsafat dakwah bukan cuma teori tinggi-tinggi yang susah dipahami, tapi lebih ke arah "dasar pemikiran" biar dakwah punya arah yang jelas, nggak asal jalan.

Sementara keilmuan dakwah itu ibarat bangunan rumahnya. Isinya lebih teknis dan terstruktur: ada teori, metode, strategi, bahkan cara menghadapi tantangan zaman. Jadi kalau filsafat dakwah itu ngebahas "kenapa" dan "untuk apa", keilmuan dakwah lebih fokus ke "gimana caranya".

Bayangin aja kayak kamu punya niat bangun rumah. Filsafatnya adalah alasan kenapa kamu pengen punya rumah: biar ada tempat berteduh, biar nyaman, biar bisa ditempati keluarga. Sedangkan keilmuannya ya soal desain, bahan bangunan, sampai cara bikin rumah itu kokoh. Tanpa fondasi (filsafat), bangunannya gampang roboh. Tapi tanpa ilmu (keilmuan dakwah), fondasinya nggak bakal bisa jadi rumah yang utuh. 

Jadi intinya, dua hal ini saling melengkapi. Dakwah yang kuat butuh fondasi filosofis yang kokoh, tapi juga perlu dikelola dengan ilmu yang tepat biar bisa nyampe ke masyarakat dengan baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun