Mohon tunggu...
Bing Sunyata
Bing Sunyata Mohon Tunggu... Teknisi - Male

Pekerja di sebuah industri percetakan kertas (packaging) Tanggal lahir yang tertera disini beda dengan yang di KTP, begitu juga dengan agama. :) Yang benar yang tertera disni. Mengapa KTP tidak dirubah ? Satu aja ..., malas kalau dipingpong.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rancangan Penataan, Sebuah Pemikiran (6 Sambungan)

23 Maret 2018   16:40 Diperbarui: 23 Maret 2018   16:48 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

'Ngalor-'ngidul, 'ngetan-'ngulon ...

Uhmmm... beberapa hari keliling, cuman dapat pemikiran yang digambarkan pada gambar di atas. :(

...

Menambahkan sedikit mengenai pinball dan bowling pada artikel sebelumnya, ada juga yang bilang juga bahwa si netron itu ketika berada di dalam tubuh kita sedang bermain baseball. Kalau pukulannya pas, langsung homerun dia ... :D

Perihal partikel dan frekwensi sebagai wujud lain darinya, mungkin pada masa lampau hal itu kurang/tidak begitu populer, karena kemampuan manusia untuk menginderanya tidak seberapa, walau mungkin ada juga beberapa orang yang diberi "kelebihan" hingga mampu merasakan hal tersebut. 

Berkaitan dengan masalah penataan, semisal pada sebuah ruang ... kiranya telah diketahui bahwa bentuk/tata ruang tertentu bisa membawa pengaruh pada sisi "akustik"nya. Tidak semata dengan akustik yang bisa didengar oleh manusia, tetapi juga "akustik" pada bidang lain. Sebagai contoh ... Pernah mengalami kasus "tidak dapat sinyal" di telpon genggam ketika berada di dalam sebuah gedung ? Dan bukan disebabkan karena di gedung tersebut di pasang alat pengacak/pemblokir sinyal, lho. Begitu pula pada area tertentu, meski area itu letaknya berada di luar "gua". Padahal kita ketahui bersama, bahwa kemampuan dari alat pemancar sinyal dan telpon genggam itu mempunyai nilai yang cukup besar, bila dibandingkan dengan kemampuan yang dimiliki oleh alam bebas.

Tetapi pada contoh kasus itu plus dengan memasukkan faktor "keberadaan alat pemblokir/pengacak sinyal", kita bisa mengetahui bahwa ada tipikal bentuk ruang tertentu atau benda-benda yang ada dalam sebuah ruang ... yang bisa menyebabkan partikel/frekwensi dari alam bebas bisa tidak tersampaikan atau mengalami gangguan karenanya. 

Dimana itu tentunya juga turut menentukan bagaimana perubahan yang terjadi karena fenomena tersebut membawa dampak pada perubahan yang terjadi dalam "diri" manusia. Diri, saya taruh dalam tanda kutip, karena belum diketahui secara pasti apakah itu hanya membawa pengaruh pada susunan partikel/atom/molekul dalam tubuh manusia, atau  juga membawa dampak pada bidang psikologis sebagai dampak susulan dari perubahan susunan partikel/atom/molekul tersebut.

Perlu ditambahkan juga, bahwa perubahan yang tampak secara drastis/fisik tidak selalu "diharapkan" terjadi dalam rentang waktu yang pendek,, namun juga pada rentang waktu yang panjang, ataupun lintas generasi. Dimana pada masing-masing rentang waktu, nantinya damapak yang dimaksud akan direaksi/diteliti pada fokus yang berbeda pula. 

Pada rentang yang pendek, itu nantinya akan dikategorikan sebagai sebuah kejadian accidental/kecelakaan/tepa' apes'e, dimana penanganannya juga akan dilakukan layaknya seperti ada orang habis kecelakaan lalu lintas di jalan raya atau kena penyakit demam berdarah. Pada rentang waktu agak panjang, itu nantinya akan menjadi faktor pada penelitian beberapa penyakit/degenerasi seperti dementia atau proses penuaan. Terkait yang terakhir ini, mungkin bisa dilakukan penelitian secara statistik pula sebagai tambahan. Apakah mereka yang "terpapar" dengan alam bebas dalam "jumlah yang mencukupi" mempunyai kans untuk berumur lebih panjang bila dibandingkan dengan yang "jumlah yang kurang mencukupi" ? Walau mungkin itu juga bisa disebabkan karena faktor psikologis, karena berkaitan dengan "rasa" tertentu, tetapi kemudian perlu dicari tahu ... darimana dan bagaimana "rasa" itu mengada. :)

Bersambung ...

Peeeace 4 all

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun