Mohon tunggu...
Bimo SatrianiWuryanto
Bimo SatrianiWuryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

In the ends we have to make enemies scared of the dark

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UNTAG Surabaya: Pelatihan Pembuatan Tempe Tanpa Menggunakan Kedelai

30 Juni 2022   14:20 Diperbarui: 30 Juni 2022   14:46 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sidoarjo, 29 Juni 2022--Kuliah Kerja Nyata (KKN) sudah sering kita dengar terutama pada mahasiswa. Bahkan, kegiatan KKN tersebut merupakan suatu kewajiban yang ada pada Perguruan Tinggi sebagai aplikasi disiplin ilmu dari teoritis menjadi empiris dan juga sebagai perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya atau sering kita kenal sebagai Kampus Merah Putih ini menyelenggarakan kegiatan KKN pada tiap tahun. 

Tema yang diusung kali ini yaitu "Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan di Era Endemi". Namun sangat disayangkan dengan kondisi yang seperti ini terjadi perubahan skema dalam KKN tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan secara berkelompok, melainkan pada tahun ini dilakukan secara individu karena mengingat kita semua harus tetap mematuhi protokol kesehatan serta tetap waspada karena masih ada Covid-19.

Akan tetapi situasi tersebut tidak menyurutkan semangat Bimo Satriani Wuryanto, Mahasiswa Ilmu Hukum Untag Surabaya di bawah bimbingan ibu Izzah Aula Wardah, S.ST., M.EngSc.selaku dosen pembimbing lapangan. Kegiatan KKN ini dilaksanakan selama 12 hari tepatnya mulai pada tanggal 30/05/2022 sampai dengan 29/06/2022. 

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, ia memberikan pelatihan kepada para warga setempat untuk membangun ekonomi bersama di lingkungan masyarakat dengan cara membuat tempe tanpa kedelai. Pada kegiatan KKN ini Mahasiswa tidak sendirian akan tetapi berkolaborasi dengan ibu Fani Dwi Martadi selaku sebagai pelatih dalam melakukan pelatihan warga tersebut yang telah menciptakan suatu inovasi baru yaitu membuat tempe tanpa kedelai. 

Yang nanti nya kedelai tersebut bisa digantikan menggunakan kacang-kacangan dan biji-bijian, mulai dari kacang pinto, almond, hazel, kacang azuki, kacang tanah, kacang merah, kacang koro, kacang beras maupun edamame. Yang menjadi sasaran program ini adalah ibu-ibu Rt 27, Rw 11 di Perumahan Merpati, Kecamatan Payan Pabean, Kelurahan Sedati, Jawa Timur.

Pengusulan program pengabdian ini didasari karena pada saat pandemi Covid-19 banyak para warga sekitar yang terkena dampaknya, dari kesehatan maupun ekonomi. 

"Harapan saya dengan adanya program pelatihan warga dalam membuat tempe dapat memperkuat Sumber Daya Manusia yang menciptakan insan kreatif dan inovatif sehingga dapat membuat usaha sendiri maupun bersama, yang akan membangun perekonomian bersama di lingkungan kita." Ujar Bimo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun