Mohon tunggu...
Bima Pramono
Bima Pramono Mohon Tunggu... Mahasiswa - 404 NOT FOUND

Sedang banyak pikiran. Tunggu pemberitahuan lebih lanjut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Identifikasi Permasalahan Degradasi Lahan

6 Mei 2021   11:27 Diperbarui: 6 Mei 2021   17:50 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1.1 Latar Belakang

Daratan Indonesia memiliki berbagai jenis tanah, bahan induk, dan ketinggian tempat. Berbagai jenis tanah akibat adanya variabilitas berbagai faktor pembentuknya, merupakan salah satu modal yang sangat besar dalam memproduksi berbagai komoditas pertanian secara berkelanjutan baik kualitas maupun kuantitasnya. Pemanfaatan sumberdaya lahan untuk pengembangan pertanian perlu memperhatikan potensinya, agar diperoleh hasil yang optimal.

Komoditas pangan terutama beras, jagung, dan kedelai diusahakan pada lahan sawah dan lahan kering (tegalan). Lahan sawah merupakan andalan utama dan diprioritaskan untuk mempertahankan swasembada beras, sehingga untuk mencapai swasembada jagung, kedelai, dan komoditas pangan lainnya diarahkan pada lahan kering. Usaha peningkatan produksi bahan pangan dan produk pertanian lainnya mutlak diperlukan, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan persaingan ekonomi global. 

Hal ini memerlukan upaya yang terintegrasi dalam meningkatkan produksi komoditas pertanian prospektif yang berorientasi agribisnis dengan menawarkan kesempatan kepada para investor untuk mengembangkan usaha dan sistem agribisnis yang berkelanjutan. Salah satu informasi dasar yang dibutuhkan adalah data sumberdaya lahan yang berasal dari peta potensi sumberdaya lahan, dimana informasi tersebut memberikan gambaran tentang luasan, distribusi, tingkat kesesuaian lahan, faktor pembatas, dan alternatif teknologi yang dapat diterapkan. Dengan tersedianya informasi potensi sumberdaya lahan, maka pengembangan berbagai komoditas pertanian dapat disesuaikan dengan potensi sumberdaya lahannya, sehingga membantu upaya peningkatan produksi komoditas pertanian yang bersangkutan.

2.1 Pengertian Lahan

Setiap aktivitas manusia baik langsung maupun tidak langsung selalu terkait dengan lahan, seperti untuk pertanian, pemukiman, transportasi, industri atau untuk rekreasi, sehingga dapat dikatakan bahwa lahan merupakan sumberdaya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Notohadiprawiro (2009), menyatakan bahwa laham merupakan suatu wilayah daratan bumi yang ciri-cirinya mencakup semua tanda pengenal (atributes) atmosfer, tanah, geologi, timbulan (relief), hidrologi dan populasi tumbuhan dan hewan, baik yang bersifat menetap maupun yang bersifat mendaur, serta hasil kegiatan manusia masa lalu dan masa kini, sejauh hal-hal tadi berpengaruh (significant) atas penggunaan lahan pada masa kini dan masa mendatang. Lalu menurut Hardjowigeno dan Widiatmaka (2011), menjelaskan bahwa lahan adalah suatu lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi, dimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaannya.  Termasuk didalamnya adalah akibat-akibat kegiatan manusia, baik di masa lalu maupun sekarang seperti reklamasi daerah pantai, penebangan hutan dan akibat yang merugikan seperti erosi dan akumulasi garam.

2.2 Degradasi Lahan

Salah satu dari banyaknya permasalahan di sektor pertanian salah satunya yaitu degradasi lahan. Menurut (Barus, 2012), degradasi lahan adalah kerusakan tanah sehingga kehilangan satu atau lebih fungsinya yang mengakibatkan daya dukung tanah tersebut bagi kehidupan diatasnya berkurang atau bahkan hilang. Lalu menurut Arsyad (2012), terdapat dua macam proses degradasi lahan yaitu secara alami dan degradasi yang dipercepat. Degradasi alami merupakan proses perubahan alami yang disebabkan oleh perubahan permukaan bumi akibat berlangsungnya geomorfologis. Sedangkan degradasi lahan yang dipercepat merupakan proses degradasi yang disebabkan oleh aktivitas manusia akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan.

Degradasi lahan tidak hanya terjadi di lahan-lahan kosong saja, tetapi degradasi lahan juga dapat terjadi pada lahan pertanian. Secara umum, proses terjadinya degradasi lahan sebagian besar merupakan hasil dari aktivitas manusia yang terjadi pada lahan pertanian. Degradasi lahan pertanian menyebabkan hilangnya unsur hara dan bahan organik yang berdampak pada penurunan produktivitas tanah. 

Hilangnya secara berlebihan satu atau beberapa unsur hara menyebabkan tanah tidak mampu lagi menyediakan unsur hara yang cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Pada lahan pertanian (khususnya pertanian di lahan kering), degradasi lahan utamanya terjadi karena adanya erosi tanah yang dipercepat, penggunaan mesin-mesin pertanian, dan pemakaian bahan kimia pertanian yang berlebihan. Akhirnya degradasi lahan pertanian akan berpengaruh terhadap produktivitas tanaman pertanian. Diperlukan suatu upaya untuk mengatasi degradasi lahan agar lingkungan dan produktivitas pertanian terjaga.

2.3 Strategi Penanggulangan Degradasi Lahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun