Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Masih Pentingkah Hafalan bagi Anak Sekolah Dasar?

4 Desember 2015   07:36 Diperbarui: 4 Desember 2015   09:19 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - menghafal pelajaran (Shutterstock)

Teman saya mengeluhkan materi pelajaran PLBJ anaknya yang duduk di sekolah dasar. Anaknya harus menghafalkan rute perjalanan yang dilalui oleh bus Transjakarta pada beberapa koridor. Ia mempertanyakan apa manfaat menghafal rute bus Transjakarta. Baginya itu sama sekali tidak penting. Sekolah seperti itu baginya tidak mutu.

Sekolah Lembaga Formal

Sebagai lembaga formal, sekolah terikat dengan ketentuan-ketentuan standar nasional pendidikan, salah satunya kurikulum. Kurikulum sebagai perangkat pembelajaran dijabarkan kedalam beberapa mata pelajaran. Setiap mata pelajaran memiliki standar yang berisi materi pokok dan tambahan yang harus dikuasai siswa (mastery). Standar itu disebut standar isi. Karena itu kurikulum pandidikan nasional juga disebut Kurikulum Standar Isi. Setiap sekolah harus melakukan proses pembelajaran yang disyaratkan dalam standari isi sehingga sekolah berstandar nasional.

Guru Menguasai Bidangnya

Setiap guru harus memiliki kompetensi penguasaan pada bidang mata pelajarannya. Penguasaan itu dibuktikan dengan kemampuan dia membedah kurikulum mata pelajarannya. Aktivitas ini biasa disebut membedah silabus. Kemampuan membedah silabus akan mengefektifkan pembelajaran karena guru memiliki konsep materi mana yang pokok untuk dikuasai siswa dan materi mana yang bersifat pengembangan sebgai informasi tambahan. Aktivitas ini kadang disebut analisis silabus.

Dalam kasus di atas menghafal rute Bus Transjakarta bisa ditinjau apakah itu merupakan materi inti/substansi atau bukan. Ketika guru tidak membuat analisis silabus dapat dipastikan guru akan mengajar berdasdarkan buku pelajaran. Pembelajaran seperti ini sangat membosankan dan tidak kreatif.

Di sinilah kelemahan banyak guru saat ini. Mereka tidak membuat analisis silabus sehingga ia mengajarkan bukan berdasarkan kurikulum melainkan mengajar berdasarkan buku pelajaran. Akibatnya, para siswa dibebani dengan hafalan dan tugas-tugas pekerjaan rumah. Bukan hanya siswa yang  mendapat beban berat dari guru di sekolah tetapi juga orang tua. Tidak jarang orang tua harus mencari peralatan/perlengkapan tugas anak yang diberikan guru, dan mencarikan guru les demi nilai ulangan.

Kreativitas anak “mandeg”

Model pembelajaran seperti pada kasus di atas telah membelenggu kreativitas anak. Anak menjadi bosan belajar dan lebih suka mencari hiburan seperti games. Tidak bisa dipungkiri dalam kasus ini gurulah yang bertanggung jawab atas matinya kreativitas siswa, karena pembelajarannya tidak menarik dan hanya menghafal. Bahkan sering terjadi, siswa diberi foto kopian oleh guru, kemudian ditempel di buku untuk dihafal. Lebih parah lagi foto kopian ini berupa soal-soal tanya jawab. Minimalis dan pragmatis untuk tujuan nilai ulangan.

Refleksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun