Mohon tunggu...
Bilmadika Bundayana
Bilmadika Bundayana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bilmadika Bundayana tugas mpkmb

Elemen sosial tentang sistem zonasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Zonasi

31 Juli 2021   00:00 Diperbarui: 31 Juli 2021   01:18 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem Zonasi Sistem zonasi yang baru beberapa tahun ini digunakan untuk penerimaan peserta didik baru. Penerimaan peserta didik baru yang mengarah pada peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 14 tahun 2018. Seperti yang kita lihat sistem zonasi ini masih menuai banyak protes dari kalangan masyarakat. Dari sini kita banyak bertanyatanya apakah apakah sistem zonasi ini adalah solusi atau bisa jadi bentuk masalah baru untuk dunia pendidikan diindonesia? Harapan utama pemerintah dari mengadakan system zonasi ini adalah untuk percepatan pemerataan di sektor pendidikan. 

Sistem zonasi ini ditargetkan akan mengubah pradigma dimana anak-anak terbaik tidak perlu lagi mencari sekolah terbaik yang jaraknya jauh dari tempat tinggalnya. Selain itu juga, komunikasi guru dengan orang tua murid akan lebih efisien. Setelah beberapa tahun sistem zonasi ini berjalan kita sudah bisa melihat keuntungannya yaitu berkurangnya sekolah favorit.

 Dengan adanya kebijakan sistem zonasi ini, tidak ada lagi kesenjangan kredibilitas status peserta didik karena adanya pemerataan pendidikan yang berkualitas. Selain itu, sistem zonasi ini dapat menghilangkan sistem beli bangku (khususnya pada sekolah negeri dibawah naungan Pemerintah Daerah) dan pengawasan orang tua kepada anaknya lebih efisien karena jarak sekolah dengan rumah tidak begitu jauh. Orang tua juga dapat turut andil dalam mengawasi kegiatan anak-anaknya. Maka akan mendorong kualitas sekolah karena keterlibatan tersebut, tidak ada lagi sekolah yang mengandalkan status unggul untuk mendapatkan peserta yang unggul juga, dan masih banyak lagi keunggulan sistem zonasi ini. Terlepas dari keuntungannya, ternyata sistem zonasi ini masih banyak mengandung masalah yang harus diperbaiki. 

Contoh dari masalah sistem zonasi ini adalah tidak seimbangnya antara daya tampung di sekolah negeri dan peserta didik yang mendaftar. Pada akhirnya, banyak peserta didik yang terlempar dari sekolah tujuannya dan calon peserta didik yang terlempar akan memasuki sekolah yang jaraknya mungkin lebih jauh dan biayanya mungkin tidaklah murah. Selain itu juga, sistem zonasi ini justru melahirkan kecurangan seperti adanya tindakan memanipulasi kartu keluarga agar peserta didik bisa memasuki sekolah unggulan. 

Hal itu dikarenakan alamat yang ada di kartu keluarga menjadi patokan dalam penerimaan siswa baru. Peta koordinat yang kurang tepat menyebabkan calon peserta didik gagal mengikuti PPDB lantaran perbedaan selisih beberapa meter saja. Padahal jarak rumah ke sekolah yang didaftarkan berada dalam radius dekat. Selain itu, masih terdapat kendala dari sistem zonasi seperti masih banyaknya peserta didik yang tidak lagi bersemangat belajar dengan alasan karena jarak antara rumah dan sekolah yang mereka tuju berdekatan. 

Jadi apakah sistem zonasi ini buruk? Jawabannya adalah tidak. Sistem zonasi ini tidaklah buruk namun belum siap diterapkan di Indonesia. Khususnya pemerintah dan Kemendikbud masih bekerja keras untuk memperbaiki dan mempersiapkan jalur zonasi ini agar lebih optimal. Mungkin sistem zonasi ini akan lebih optimal apabila jumlah sekolah dapat menampung semua peserta didik. 

Lebih baik lagi, jika pembangunan sekolah dilakukan keseluruh pelosok negeri agar pemerataan di sektor pendidikan lebih cepat terwujud karena sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk berfokus pemerataan fasilitas disekolah agar tidak ada lagi yang namanya sekolah favorit dan nonfavorit. Selain itu, sistem akreditasi sekolah pun disamaratakan pada kelayakan kinerja sekolah dan harus meningkatkan komperensi tenaga pendidik yang lebih baik lagi. Kesuksesan sistem zonasi ini harus segera disempurnakan oleh pemerintah agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia. 

Daftar Pustaka 

https://wartakota.tribunnews.com/2019/06/20/kpai-ada-9-masalah-utama-di-ppdb-sistemzonasi. (2021, juli 23). Retrieved from https://wartakota.tribunnews.com/2019/06/20/kpai-ada-9-masalah-utama-dippdb-sistem-zonas Putrie, D. A. (2020, juli 23). Menimbang Sistem Zonasi Untuk Pemerataan Pendidikan. Retrieved from https://yoursay.suara.com/news/2020/07/23/145826/menimbangsistem-zonasi-untuk-pemerataan-pendidi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun