Mohon tunggu...
Billy Jonathan
Billy Jonathan Mohon Tunggu... Guru - Hallo

“A little Consideration, a little Thought for Others, makes all the difference.”

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori ZPD dan Pembelajaran Tematik

1 Oktober 2021   19:46 Diperbarui: 1 Oktober 2021   19:50 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada pertemuan minggu ke-5 mata Kuliah Teori Belajar. Kami mendengarkan presentasi kelompok mengenai Zone of Proximal Development (ZPD) Lev Vygotsky. Lev Vygotsky sangat menekankan pentingnya peranan lingkungan kebudayaan dan interaksi sosial dalam perkembangan sifat-sifat dan tipe- tipe manusia.

Teori Zone of Proximal Development (ZPD) adalah jarak antara taraf perkembangan aktual, seperti yang nampak dalam pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial, seperti yang ditunjukkan dalam pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau dengan bekerja sama dengan teman sebaya yang lebih mampu.

Dari penjelasan di atas, taraf perkembangan aktual merupakan batas bawah ZPD, sedangkan taraf perkembangan potensial merupakan batas atasnya. Vygotsky juga mencatat bahwa dua anak yang mempunyai taraf perkembangan aktual sama, dapat berbeda taraf perkembangan potensialnya.

Contohnya: jika sebuah masalah dapat diselesaikan oleh peserta didik secara mandiri (tanpa bantuan temannya atau guru), maka peserta didik tersebut telah berada pada taraf kemampuan aktualnya. Tetapi, jika masalah tersebut baru dapat diselesaikan oleh peserta didik dengan bantuan orang lain (guru atau temannya) yang lebih memahami masalah, maka peserta didik tersebut telah berada pada taraf kemampuan potensialnya. Jika guru mengajukan masalah untuk dipecahkan oleh peserta didik sebaiknya masalah itu berada di antara taraf kemampuan aktual dan taraf kemampuan potensial, atau masalah berada pada daerah jangkauan kognitif peserta didik.

Konsep ZPD dalam teori  Lev Vygotsky yang  dijelaskan oleh Gallimore dan Tharp memiliki empat tahap:

Tahap Pertama: More Dependence to Others Stage Tahapan dimana kinerja peserta didik mendapat banyak bantuan dari pihak lain, seperti teman-teman sebayanya, orang tua, guru, masyarakat, ahli, dan lain-lain. Dari sinilah muncul model pembelajaran kooperatif atau kolaboratif dalam mengembangkan kognisi anak secara konstruktif.

Tahap Kedua: Less Dependence External Assistence Stage Tahap dimana peserta didik berlatih sendiri, yang menyiratkan bahwa mereka melakukan aktivitas tertentu tanpa bantuan. Namun, mereka tidak pada tahap kemampuan sempurna dan terkadang memerlukan beberapa bantuan. 

Tahap Ketiga: Internalization and Automatization Stage Tahap dimana kinerja peserta didik sudah lebih terinternalisasi secara otomatis. Kasadaran akan pentingnya pengembangan diri dapat muncul dengan sendirinya tanpa paksaan dan arahan yang lebih besar dari pihak lain. Walaupun demikian, anak pada tahap ini belum mencapai kematangan yang sesungguhnya dan masih mencari identitas diri dalam upaya mencapai kapasitas diri yang matang.

Tahap Keempat: De-automatization Stage Tahap dimana peserta didik mampu mengeluarkan perasaan dari kalbu, jiwa, dan emosinya yang dilakukan secara berulang-ulang/bolak-balik. Pada tahap ini, keluarlah apa yang disebut dengan de-automatisation sebagai puncak dari kinerja sesungguhnya.

Kurikulum 2013 Pembelajaran Tematik

Kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia (Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun