Mohon tunggu...
Maryam Nizar
Maryam Nizar Mohon Tunggu... -

berfikir tanpa batas....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar tentang Neoliberalisme

27 Mei 2012   15:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:42 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Neoliberalisme merupakan wujud baru liberalisme dengan dengan mengolah alternatif baru yang dipadu dengan pemikiran realisme untuk menghindari unsur utopia di liberalisme terdahulu. Ide mengenai kemajuan dan perubahan yang diajukan Liberalisme terdahulu masih digunakan neolliberalisme, namun untuk menghindari kesamaan dengan yang terdahulu, neoliberalisme menolak idealisme.

Meskipun telah merubah arah pemikirannya dan mendekat ke arah realisme, perdebatan kedua pemikiran ini terus berlangsung namun yang membedakan adalah mereka mengemukakan teorinya dengan menggunakan metode-metode ilmiah, serta perubahan keadaan dunia internasional pasca 1945 dan meluasnya metodologis kaum behavioralis.

Perdebatan antara neorealisme dan neoliberalism tidak seperti perdebatan yang terjadi pada realisme dan liberalisme, perdebatan pada masa ini banyak membawa hasil dimana kaum neoliberalisme banyak menyetujui asumsi-asumsi neorealisme yang digunakan neoliberalisme sebagai titik awal analisisnya. Akan tetapi tetap saja hal tersebut tidak serta-merta melenyapkan perdebatan antara kedua pihak. Kehaoune telah mencoba membuat suatu sintesis neoliberalisme dan neorealisme dari sudut pandang neoliberalisme, sementara Barry Buzan berusaha membuat sintesis yang berasal dari sudut pandang neorealisme.

Para pemikir neoliberalisme mulai melirik proses integrasi regional yang terjadi di Eropa Barat, integrasi ini diartikan khusus sebagai kerjasama internasional yang intensif. Berbeda dengan liberalisme terdahulu yang menafsirka integrasi hanya sebagai kegiatan yang bersifat lintas-negara. Namun Keohane sebagai seorang pemikir neoliberalisme memaknai integrasi sebagai usaha dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan bekerjasama dengan negara lain, dan itu akan membuka peluang kerjasama dengan negara-negara yang lainnya.

Sementara itu Keohane dan Nye berpendapat bahwa hubungan antar negara-negara Barat dicorakkan sebagaiInterdependensi kompleks yakni banyaknya hubungan antar masyarakat di samping hubungan pemerintah politik serta tidak adanya isu-isu hirarki. Neoliberalisme Interdependensi ini tidak hanya negara sebagai aktoir utamanya, akan tetapi perusahaan-perusahaan bisnis juga masuk dalam kategori aktor.

Setelah terjadinya interdependensi dengan tingkatan yang tinggi, maka aktor-aktor ini akan membentuk badan institusi-institusi yang akan mampu mengembangkan kerjasama lintas batas-batas internasional dengan menyediakan media informasi dan mengurangi biaya yang dikeluarkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun