Bisnis perkebunan:Â PT. Hartono Plantation Indonesia (HPI) yang terletak di Kalimantan. Bisnis ini fokus kepada pengadaan kelapa sawit. Termasuk ke dalam Djarum Group, HPI telah berdiri sejak tahun 2008.Â
Targetnya, memiliki lahan seluas 50 ribu hektar untuk penanaman Kelapa Sawit. Masih terletak di Kalimantan, Hartono Bersaudara juga memiliki Hutan Tanaman Industri di bidang kayu. Lahan lebih dari 20 ribu hektar di Kalimantan Timur juga telah dikelola.
Bisnis elektronik:Â Hartono Bersaudara memiliki Polytron yang fokus terhadap TV LED dan LCD. Selain itu, perusahaan tersebut juga merilis beberapa produk lainnya, seperti kulkas, AC, bahkan hingga smartphone.Â
Bisnis Teknologi:Â Mengikuti perkembangan teknologi, keduanya juga menciptakan e-commerce yang menjual produk-produk kebutuhan sehari-hari. PT. Djarum juga membawahi beberapa media-media di tanah air sekaligus menjadi investor utama dalam segi pendanaan.
# 2) Sri Prakash Lohia
Sri Prakash Lohia adalah pendiri dan ketua Indorama Corporation. Indorama Corporation adalah perusahaan petrokimia dan tekstil. Lohia lahir dan besar di India, tetapi menghabiskan sebagian besar masa hidup profesionalnya di Indonesia sejak tahun 1974. (Sumber: wikipedia).
Kekayaan yang dimiliki Sri Prakash Lohia bersumber dari berbagai bidang bisnis, di antaranya:
Bisnis Benang Pintal dan  polyethylene terephthalate (PET): Sekitar tahun 1976, berdiri Indorama Synthetics, produsen benang pintal dengan fasilitas manufaktur di Purwakarta, Jawa Barat.
Pada 1991, Indorama Synthetics melakukan diversifikasi dan merambah industri serat poliester dan Resin Poliester Botol (PET) mulai diproduksi tahun 1995.
Bisnis Industri Petrokimia:Â Pada 2006, Lohia mulai berinvestasi di industri petrokimia dengan mengakusisi Eleme Petrochemicals Company yang berbasis di Nigeria dengan nilai 225 juta dolar AS sebagai bagian dari ekspansi Indorama.
Bisnis Lohia menyebar di seluruh dunia dimana Indorama Group atau Indorama Corporation telah memiliki 39 pabrik yang tersebar di 19 negara.
# 3) Tahir Family