Dalam buku Diane E. Papalia dijelaskan bahwa:
“pengalaman pertama sekolah merupakan titik kritis untuk menentukan kesuksesan atau kegagalan masa depan.”
Dalam beberapa kejadian, anak yang pertama masuk sekolah “umum” akan merasa cemas dan tidak sabar. Meskipun beberapa diantara mereka sudah memulai pendidikan dari tingkat PAUD maupun TK.
Kemudian dalam sebuah penelitian menyatakan, anak di kelas 1 dapat beresiko gagal dalam sekolah, baik karena sosial ekonomi ataupun akademis. Namun, resiko tersebut dapat diminimalisir dengan pengarahan dan dukungan emosional dari guru.
Keyakinan akan kemampuan diri (self efficacy)
Siswa yang memiliki keyakinan pada dirinya akan memiliki kemungkinan untuk mencapai kesuksesan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak percaya diri atau memiliki keyakinan yang rendah terhadap kemampuan dirinya sendiri.
Gender
Anak perempuan cenderung lebih berprestasi disekolah dari pada anak laki-laki, dan mereka rata-rata mendapat nilai yang tinggi pada setiap pelajaran. anak perempuan biasanya juga memiliki lebh sedikit masalah dibandingkan anak laki-laki serta potensi untuk tidak naik kelas sangat sedikit. Namun untuk urusan spasial, anak laki-laki akan lebih unggul tanpa pengaruh sosial ekonomi.
Praktik Pengasuhan
Dalam mengasuh anak, peran orang tua sangat penting untuk mencapai keberhasilan anak dalam pendidikan. Anak-anak yang berprestasi umumnya dididik oleh orang tua yang yang bisa menciptakan lingkungan belajar yang baik untuk anak. Para orang tua tersebut mengatur waktu untuk belajar, makan, tidur, bermain, dan lain-lain. Mereka juga mengawasi serta memberikan perhatian pada anak dalam setiap keadaan. Namun, bukan berarti mereka mengekang apa yang dilakukan oleh anak, akan tetapi dengan cara berbicara dan ikut berpartisipasi pada sesuatu yang berkaitan dengan sekolah. Karena hubungan anatar orang tua dan anak dapat memberikan sumbangsih yang besar dalam keberhasilan anak dalam pendidikan.
Ada beberapa gaya pengasuhan yang dikemukakan oleh G. S. Ginsburg & Bronstein, 1993:
·Orang tua otoritatif: anak-anaknya cenderung memiliki rasa penasaran yang besar dan menyukai soal-soal yang menantang.
·Orang tua otoriter: orang tua yang mengamati secara ketat dalam mengerjakan tugas cenderung memiliki anak yang berprestasi rendah.
·Orang tua permisif: orang tua yang tidak peduli dengan keadaan anak disekolah juga cenderung memiliki anak yang berprestasi rendah.
Kualitas pengasuhan sangat menentukan kondisi anak, anak yang sulit diatur akan lebih buruk daripada anak mudah diatur. Dan biasanya itu dihasilkan oleh pengasuhan yang berkualitas tinggi.
Status Sosial Ekonomi
Mengapa anak yang memiliki sosial ekonomi rendah cenderung lebih berprestasi disekolah? Karena lingkungan rumah mereka sudah menstimulasi secara kognitif yang dapat menimbulkan motivasi belajar secara instrinsik.
Penerimaan Teman Sebaya
Seorang anak yang diterima oleh teman sebayanya cenderung dapat lebih berperestasi disekolah. Sedangkan anak yang kurang disterima oleh teman sebayanya cenderung kurang bisa dalam mengkonsep diri dan memiliki gejala kecemasan.
Metode Pendidikan
Lebih dari 50 lembaga pendidikan nasional, pemerintah, hak sipil, lembaga anak, dan kelompok sosial telah diajak bergabung dalam perubahan yang ingin dibawa NCLB (No Child Left Behind). Kritik dari National Education Association, organisasi guru nasional, menyatakan bahwa NCLB menitikberatkan pada hukuman dibandingkan dengan pendampingan bagi anak yang gagal, mandat yang kaku dan tidak dibiayai secara luas, dan bukannya dukungan pada praktik yang telah terbukti, pengujian terstandar dan bukannya pilihan guru maupun solusi yang fokus di ruang kelas. Penelitian pada teori triarchic Sternberg, misalnya menyatakan bahwa anak belajar dengan baik bila diajar dengan metode yang bervariasi, menitikberatkan pada kreativitas dan kemampuan dalam praktik, seperti halnya daya ingat dan pemikiran kritis (Stenberg, Torff, & Grigorenko, 1998).
Ukuran Kelas
Kelas yang kecil merupakan faktor kunci dalam pencapaian prestasi, karena dalam kondisi kelas yang kecil cenderung lebih sosial dan interaktif juga mampu mencapai kualitas belajar yang lebih tinggi. Kelas kecil tersebut biasanya diisi oleh 25 orang atau kurang.
Inovasi Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, jika anak yang mempunyai kemampuan akademis yang berbeda dikumpulkan dalam satu kelas dapat menjadi kebutuhan. Namun yang sering terjadi malah penurunan harapan. Solusi nyata untuk hal itu yakni mengidentifikasi secara dini, siswa yang mengalami resiko kegagalan dan melakukan intervensi sebelum mereka mengalami kegagalan.
Beberapa orang tua yang tidak senang dalam sekolah pemerintah memilih untuk menyekolahkan anaknya di sekolah swasta atau home schooling. Sekolah swasta cenderung memiliki filosofi, kurikulum, struktur dan pola organisasi yang unik. Sedangkan home schooling dipilih oleh orang tua karena takut akan lingkungan belajar yang kurang baik dan tidak aman.
Penggunaan Media
Dulu, akses internet cenderung minim. Namun, sejak tahun 2005 sudah menjadi umum. Anak perempuan dan laki-laki meluangkan waktu yang sama untuk menggunakan akses internet dan komputer. Pengaruh media dirumah juga berpengaruh terhadap perkembangan anak, salah satunya yaitu televisi. Komputer juga sangat berpengaruh. Akan tetapi waktu yang digunakan cenderung lebih sedikit berkisar 1 jam 20 menit per hari. Sisanya digunakan untuk bermain game, berkirim email dan lain-lain.
Pengenalan komputer dan kemampuan untuk bergerak dalam jaringan di seluruh dunia membuka kemungkinan pembelajaran bagi seseorang, komunikasi global, dan pelatihan awal untuk kemampuan meneliti secara mandiri. Namun, alat ini memberikan bahaya. Siswa juga harus belajar mengevaluasi informasi yang mereka temukan di dunia maya secara kritis, harus dapat memisahkan fakta dan opini, serta publikasi. Pada akhirnya, fokus pada “literasi visual” dapat menggerakkan sumber dana dari area di luar kurikulum (Diane E. Papalia, 2014).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI