Mohon tunggu...
Baitul Izzah
Baitul Izzah Mohon Tunggu...

mahasiswi UIN maliki malang '13

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kelahiran Nabi Muhammad SAW

3 Maret 2015   23:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:13 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masa prenatal merupakan suatu masa yang bersangkutan dengan hal atau keadaan sebelum melahirkan. Dalam bukunya, John W. Santrock menjelaskan bahwa perkembangan prenatal biasanya dimulai dengan pembuahan dan diakhiri dengan kelahiran, berlangsung selama 266 hingga 280 hari (38 hingga 40 minggu). Rangkaian ini dapat dibagi ke dalam tiga perioede: germinal, embrionik, dan fetal. Dalam masa prenatal sampai pada masa kelahiran bayi tentunya terdapat berbagai macam tanda-tanda atau respon yang ditunjukkan oleh bayi.

Periode germinal adalah periode perkembangan prakelahiran yang berlangsung selama dua minggu pertama setelah pembuahan. Periode ini meliputi pembentukan telur yang sudah dibuahi (zigot), pembelahan sel, dan pelekatan zigot ke dinding rahim.

Periode embrionik adalah periode perkembangan prakelahiran yang terjadi dari dua hingga delapan minggu setelah pembuahan. Selama periode embrionik kecepatan diferensiasi sel meningkat, sistem pendukung bagi sel terbentuk, dan organ-organ mulai tampak.

Peride fetal aalah periode perkembangan prakelahiran yang dimulai pada dua bulan setelah pembuahan dan umumnya berlangsung selama tujuh bulan. Selama periode ini, pertumbuhan dan perkembangan melanjutkan rangkaian dramatisnya.

Seperti halnya kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada bulan kesembilan kehamilan Sayyidah Aminah (bulan Robi’ul-Awwal), saat kelahiran Nabi Muhammad saw sudah semakin dekat, Allah SWT semakin melimpahkan berbagai macam anugerahnya kepada Sayyidah Aminah. Mulai malam tanggal satu hingga malam tanggal 12 Bulan Robi’ul Awwal hingga malam kelahiran Rasulullah Muhammad SAW.

Pada malam tanggal 1 Allah SWT melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa kepada Sayyidah Aminah, sehingga beliau merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Pada malam tanggal 2 datang seruan berita gembira kepadanya bahwa sebentar lagi dirinya akan mendapati anugerah agung yang luar biasa dari Allah SWT. Pada malam tanggal 3 datang seruan memanggil kepadanya: ”Wahai Aminah, sudah dekat saatnya Engkau akan melahirkan Nabi agung Rasulullah Muhammad SAW yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah SWT.” Pada malam tanggal 4 Sayyidah Aminah mendengar beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan sangat jelas sekali. Pada malam tanggal 5 Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabiyyullah Ibrohim As Kholilulloh. Pada malam tanggal 6 Sayyidah Aminah melihat cahaya Rasulullah Saw memenuhi segala penjuru alam semesta. Pada malam tanggal 7 Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira, sehingga kebahagiaan dan kedamaiannya semakin memuncak. Pada malam tanggal 8 Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut sangat jelas mengumandangkan: ”Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat saat kelahiran Nabi agung kekasih Allah SWT. Pencipta alam semesta. Pada malam tanggal 9 Allah SWT semakin mengucurkan limpahan belas kasih sayangnya kepada Sayyidah Aminah, sehingga tidak ada sedikitpun rasa sedih, susah atau sakit dalam diri dan jiwa Sayyidah Aminah. Pada malam tanggal 10 Sayyidah Aminah melihat tanah Khoif dan Mina ikut bergembira ria menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW. ada malam tanggal 11 Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Nabi Muhammad saw.

Maka, pada malam 12 Bulan Robi’ul-Awwal, langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun, saat itu Abdul Mutholib sedang bermunajat kepada Allah SWT di sekitar Ka’bah, dan Sayyidah Aminah sendirian di rumah, tanpa ada seorangpun yang menemaninya.

Setelah itu, datanglah empat wanita (ibu Hawwa, Sarah istri Nabi Ibrahim As, Asiyah Binti Muzahim, dan Maryam) yang sangat anggun nan cantik jelita, diliputi cahaya yang memancar berkilauan disertai semerbak harum wewangian memenuhi seluruh ruangan. Merekalah yang menemani sayyidah aminah pada proses Kelahiran nabi Muhammad SAW.

Maulid Ad-diba’iy Lil Imam Abdurrohman Ad-Diba’iy menyebutkan:

فاهتزّ العرش طربا واستبشارا. وازداد الكرسيّ هيبة ووقارا. وامتلأت السّموات أنوارا. وضجّت الملائكة تهليلا وتمجيدا واستغفارا (سبحان الله والحمد لله ولاإله إلا الله والله أكبرx3) ولم تزل أمّه ترى أنواعا من فخره وفضله. إلى نهاية تمام حمله. فلما اشتدّ بها الطّلق. بإذن رب الخلق. وضعت الحبيب صلى الله عليه وسلم ساجدا شاكر حامدا كأنه البدر في تمامه.

Artinya:

Maka bergoncanglah ‘Arsy karena gembira dengan adanya kabar gembira.Dan kursi Allah bertambah wibawa dan tenang karena memuliakannya. Dan langit penuh dengan cahaya serta bergemuruh suara malaikat membaca tahlil, tamjid dan istighfar. Dan ibunya tiada henti-hentinya melihat bermacam-macam keajaiban hingga dari keistimewaan dan keagungannya hingga sempurna masa kandungannya. Maka ketika ibunya telah merasakan sakit karena kandungannya akan lahir, dengan izin Tuhannya, Tuhan pencipta makhluk, Iahirlah kekasih Allah Muhammad SAW dalam keadaan sujud, bersyukur dan memuji, sedangkan wajahnya bagaikan bulan purnama dalam kesempurnaannya.

Kemudian, bersinar cahaya yang luar biasa meliputi sayyidah aminah, lalu datanglah burung putih berkilauan cahaya mendekati dan mengusapkan sayapnya pada sayyidah aminah, saat itulah tanda-tanda kelahiran mulai sayyidah aminah rasakan dan sayyidah aminah bersandar pada para wanita yang ada di sekelilingku. Maka lahirlah Nabi agung akhir zaman, Kekasih Allah SWT yang sempurna, Rasulullah Muhammad SAW, dan sayyidah aminah tidak melihat kecuali hanya sinar cahaya yang sangat agung. Tidak lama kemudian, sayyidah aminah melihat putranya (Rasulullah Muhammad SAW) telah berada di sampingnya terselimuti dengan sutera putih di atas hamparan sutera hijau dalam keadaan sujud (kepada Allah SWT) dengan mengangkat jari telunjuknya.

Dan Rasulullah SAWmengucapkan:ألله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا

Semua fenomena keajaiban-keajaiban hebat luar biasa yang terjadi pada saat kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diwujudkan oleh Allah SWT, semata-mata hanya menunjukkan kepada semua makhluk-makhluk-Nya bahwa Nabi Muhammad SAW adalah makhluk yang paling dicintai-Nya, makhluk yang paling agung kedudukannya dan yang paling mulia derajatnya di sisi-Nya.

Begitulah proses kelahiran Nabi Muhammad Saw, beliau lahir di bulan ke-9 dalam kandungan ibunya yakni Sayyidah Aminah dan kelahiran beliau merupakan peristiwa bersejarah dalam agama islam. Dan kini umat islam memperingatinya dengan menyebutkan istilah Maulid Nabi Muhammad Saw.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun