Mohon tunggu...
Betta Ady Gunawan
Betta Ady Gunawan Mohon Tunggu...

Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

9 Juni: Diperingati Sebagai Hari Segitiga Terumbu Karang Dunia “Coral Triangle Day 2013”

9 Juni 2013   20:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:17 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1370785103197559864

[caption id="attachment_266567" align="aligncenter" width="300" caption="Segitiga Terumbu Karang Dunia"][/caption]

Segitiga Terumbu Karang Dunia sedang menjadi sorotan dimata publik diseluruh penjuru dunia. Coral Triangle merupakan kawasan laut yang kaya akan keaneragaman hayati ini  meliputi 6 negara, seperti Filipina, Indonesia, Kepulauan Salomon, Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste. Kawasan yang memiliki 600 spesies Coral, atau 75% populasi Coral dunia, sehingga kawsan ini patut dijuluki Kawasan The Coral Trangle. Menurut WWF, Coral Triangle juga merupakan rumah bagi 76% spesies terumbu karang dunia, 6 dari 7 spesies Penyu laut, dan sekitar 2,228 spesies ikan (termasuk salah satunya adalah ikan Hiu).

Dari enam negara, Indonesia merupakan negara yang memiliki garis pantai terpanjang yang harus dilindungi keberadaan ekosistem terumbu karangnya. Yaitu sepanjang ± 80.791 km dan menjadi pusat penyelamatan terumbu karang dunia yang kita sebut Coral Triangle Initiative.

Menurut Hasil Seminar Nasional Kawasan Pesisir bulan Maret 2013 lalu, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang setelah Filipina, yang hanya sepanjang 22.540 kilometer. Segitiga terumbu karang dunia atau Coral Triangle memiliki 30% dari seluruh jenis terumbu karang yang ada di dunia, 86% dari spesies penyu laut yang ada di dunia, 2.228 spesies ikan, dan lebih dari 500 spesies terumbu karang. Segitiga termbu karang dunia, memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia dan seringkali disebut sebagai “Pusat dari Keanekaragaman hayati dunia” oleh berbagai peneliti di seluruh dunia.

Menurut WRI, laporan yang dirilis pada acara Simposium Internasional Terumbu Karang ke 12 melaporkan bahwa lebih dari 85 % dari terumbu karang di Kawasan Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle) secara langsung terancam oleh aktivitas manusia, jauh melebihi rata-rata global yaitu 60 %. Temuan laporan ini menunjukkan bahwa ancaman terbesar bagi terumbu karang di negara-negara kawasan Coral Triangle adalah penangkapan ikan yang berlebihan, polusi pada daerah aliran sungai, dan pembangunan kawasan pesisir. Ketika ancaman ini digabungkan dengan pemutihan terumbu karang (coral bleaching) yang didorong oleh kenaikan suhu laut, terumbu karang yang tergolong “terancam” meningkat menjadi 90%.

Segitiga terumbu karang adalah sebuah tempat perkembangbiakan berbagai spesies perairan di wilayah ini, di Indonesiea saja ada 1650 spesies yang bergantung pada terumbu karang. Lokasi ini juga memiliki 75% dari seluruh spesies mangrove atau bakau di seluruh dunia, dan 45% spesies rumput laut (Semhas KP, 2013).

Indonesia memiliki 51.000 kilometer persegi terumbu karang, atau sekitar 20% luasan terumbu karang dunia. Ekosistem terumbu karang Indonesia menyimpan keragaman hayati tertinggi di dunia dengan antara lain berisi 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, dan 1.500 jenis udang-udangan. Sekitar seperempat pendapatan kotor nasional negeri ini ditopang oleh kelestarian sumber daya pesisir dan laut ini yang antara lain membangkitkan usaha perikanan bagi jutaan orang (Semhas KP, 2013). (B-Ag).

Dikutip dari: www.wwf.or.id/berita_fakta/?28400/Coral-Triangle-Day-2013-SOSharks--Save-Our-Sharks dan http://semnasmapalaunud.wordpress.com/2013/03/08/segitiga-terumbu-karang/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun