Mohon tunggu...
Bethari Berlianti
Bethari Berlianti Mohon Tunggu... Penulis - Mari menjadi lebih baik

♏ • entj-t Let's be kind, be humble, be genuine. I love writing. I paint my stories. I sing along them. 🎨🎷🎶

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bakti Muhammadiyah pada Masyarakat Suku Kokoda

10 Juli 2020   08:22 Diperbarui: 18 Juli 2020   22:56 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Informasi umum Kampung Warmon yang didiami oleh masyarakat Suku Kokoda (dok. Bethari Berlianti)

Di samping itu, gerakan yang dilakukan oleh MPM PP Muhammadiyah ini tidak bersifat ekslusif kepada muslim saja, melainkan inklusif kepada semua masyarakat, termasuk masyarakat non-muslim.

Seperti dilansir dari situs resmi Muhammadiyah, Ari Syamsudin Namugur, anggota MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Papua Barat sekaligus ketua PRM Kampung Warmon Kokoda mengatakan, dimulai sejak tahun 2013 oleh almarhum Said Tuhuleley, ketua MPM PP Muhammadiyah periode 2010-2015 datang menyentuh masyarakat Kokoda secara langsung dengan mottonya 'Selama rakyat masih menderita, tidak ada kata istirahat'.

"Motto tersebut menjadi sebuah suplemen penambah semangat masyarakat sana untuk terus bergeliyat memajukan Papua, khususnya Kokoda," pungkasnya.

"Selama rakyat masih menderita, tidak ada kata istirahat."

Di bidang infrastruktur, setelah MPM PP Muhammadiyah datang, kini masyarakat suku Kokoda telah memiliki satu kampung sendiri yang legal ditinggali, dengan rumah layak tinggal beserta akses jalan, akses air, dan akses administrasi.

Tercatat pada tahun 2016 sejumlah 55 unit rumah permanen dibangun. Selanjutnya pada tahun 2017 menyusul dibangun 80 unit rumah permanen. Sementara saat ini sudah terdapat sekitar 185 kepala keluarg hidup di Kampung Kokoda. Jumlah total mereka mencapai 1.000 jiwa.

Di bidang pertanian, setelah MPM PP Muhammadiyah datang, masyarakat suku Kokoda kini mengetahui cara pembibitan, penanaman, perawatan sampai panen. Mereka juga belajar pembuatan pupuk kompos dari limbah dapur dan sampah dedauan, hingga memiliki hasil kebun yang baik.

Pembangunan yang dilakukan MPM PP Muhammadiyah (dok. Bethari Berlianti)
Pembangunan yang dilakukan MPM PP Muhammadiyah (dok. Bethari Berlianti)
 

Di bidang perikanan, MPM PP Muhammadiyah menggandeng pemerintah setempat membangun area budidaya ikan air tawar yang dikelola oleh masyarakat suku Kokoda. Selain itu masyarakat sekitar diperdayakan untuk menjadi nelayan dengan disediakannya fasilitas perahu-perahu kecil maupun kapal motor kapasitas besar untuk melaut. Ikan-ikan tersebut selanjutnya diperjualbelikan di pasar ikan.

Di bidang agama, MPM PP Muhammadiyah membangun tempat ibadah yang mana menjadi prioritas selanjutnya. Tempat ibadah penting sebagai pusat dakwah, pembinaan agama, mengaji, dan menjalankan berbagai kegiatan sosial. Dosen dan mahasiswa STKIP Sorong yang beragama Islam dilatih membina mereka. Tercatat telah berdiri lima masjid dan dua mushola di kampung Warmon.

Di bidang pendidikan, MPM PP Muhammadiyah juga melakukan pembangunan gedung Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Beberapa permasalahan timbul dengan didirkannya sekolah, yaitu para masyarakat suku Kokoda masih belum paham betapa pentingnya sekolah, pencurian infrastuktur sekolah, dan pola pikir para orang tua yang mengharuskan anak-anak mereka membantu mencari makanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun