Kegiatan Pramuka itu identik dengan pertemuan-petemuan yang sebagian besar dilakukan di luar ruangan. Berkemah bersama, melakukan petualangan di alam terbuka, dan banyak lagi.Â
Persoalannya, ketika pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, banyak kegiatan kepramukaan yang tertunda dilaksanakan. Apalagi ada kewajiban mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak, padahal banyak kegiatan Pramuka yang dilakukan secara beregu, berkelompok, bersama-sama.
Untunglah, seperti juga aktivitas pada komunitas lainnya, para Pramuka dapat terus berkegiatan meski pun lewat daring. Aplikasi Zoom atau Google Meet dan sebagainya, menjadi pilihan untuk digunakan.
 Berbagai pertemuan, termasuk latihan-latihan kepramukaan, dilakukan secara darin. Mulai dari latihan membaca sandi, mengirim pesan melalui Morse dan Semaphore, sampai latihan menggunakan tali dan simpul.
Gerakan Kepanduan Sedunia (World Oganization of the Scout Movement/WOSM), bahkan mengadakan World Scout Academy/WSA. Kegiatan berupa seminar dan diskusi panel ini, membahas berbagai hal yang perlu diketahui dan dikembangkan para Pramuka.Â
Selama 100 hari WSA diadakan dengan berbagai topik. Rata-rata diadakan pada akhir pekan (Jumat, Sabtu, dan MInggu), sehingga para Pramuka bisa mengikutinya.Â
Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Inggris, tetapi sebagian juga menggunakan Bahasa Prancis, Spanyol, dan Portugis. Untuk beberapa topik seminar yang menarik, pihak WOSM juga menyediakan penerjemah bagi materi dalam Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Prancis, Arab, dan Spanyol.
Seperti dikatakan Ketua Komite Kepanduan Sedunia, Craig Turpie, tercatat para Pramuka dari 134 organisasi nasional kepanduan di seluruh dunia yang ikut serta. Bila melihat jumlah organisasi nasional kepanduan sebanyak 171 organisasi, maka bisa dikatakan lebih dari tigaperempat dari jumlah itu yang ikut aktif.
Pandemi Covid-19 juga menyebabkan aktivitas kepramukaan semakin meluas hampir tanpa batas. Bila sebelumnya, dalam suatu seminar yang dilaksanakan oleh Kwarda tertentu, pesertanya hanya terbatas di Kwarda itu saja, maka ketika webinar melalui daring, pesertanya jadi sangat beragam dari Sabang sampai Merauke.Â
Seperti webinar yang diselenggarakan Kwarda Sumatera Utara dan Kwarda Riau beberapa waktu lalu. Banyaknya peserta dari luar Kwarda itu antara lain karena topiknya menarik. Demikian pula bila ada narasumber yang sangat dinanti, membuat para Pramuka tertarik mengikuti webinar.