Mohon tunggu...
Bernardinus EliasTan
Bernardinus EliasTan Mohon Tunggu... Guru - Pemula

Seorang pendidik sekolah dasar di kota Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beredarnya Makanan dan Minuman Kemasan Tak Layak Konsumsi

6 Desember 2018   10:58 Diperbarui: 6 Desember 2018   11:07 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Baru saja penulis menemukan berita tak sedap dari kalangan pelajar. Kali ini menimpa 8 orang siswa SD di kota Bekasi. "8 Siswa SD di Bekasi Keracunan Usai Minum Minuman Kadaluarsa", begitu judul yang tertulis dalam salah satu portal berita online yang penulis baca. Mau berapa banyak lagi pelajar yang mengalami keracunan jajanan?. Melihat hal tersebut penulis menjadi geram lantaran yang menjadi korban adalah siswa sekolah dasar. Kelalaian orang dewasa dalam melakukan pengawasan menjadi penyebab utama terjadinya keracunan minuman pada pelajar.

Pemerintah, dalam hal ini Menteri Perdagangan seharusnya lebih selektif lagi dalam melakukan pengawasan terhadap barang dagangan yang beredar di masyarakat. Selain Menteri Perdagangan, Kementrian Kesehatan sebaiknya ikut ambil bagian juga dengan pengagawasan terhadap makanan dan minuman. Dengan demikian, peredaran makanan dan minuman layak konsumsi dapat terdistribusi dengan baik dan tidak menimbulkan permasalahan seperti berita tentang pelajar SD yang mengalami keracunan. 

Anak usia sekolah dasar seharusnya mendapatkan perhatian khusus mulai dari jaminan pendidikan hingga jajanan yang sehat. Saat ini sudah banyak sekolah-sekolah yang mengadakan kantin sehat bagi siswa-siswinya. Kenapa kantin sehat yang dipilih? Karena sudah terlalu banyak makanan dan minuman yang diperdagangkan menggunakan bahan-bahan yang berbahaya seperti BORAKS, Pengawet Buatan, dan jenis-jenis bahan kimia lainnya yang tidak layak konsumsi. Penulis pernah melihat di televisi tentang peredaran jajanan yang dicurangi oleh pedagangnya. 

Pemerintah juga telah melakukan upaya penindakan dengan menertibkan pedagang nakal tersebut, tapi hasilnya masih saja ada pedagang nakal lain yang bermunculan. Jika dicermati, kebanyakan pedagang nakal tersebut lebih mementingkan keuntungan besar dengan cara yang instan tanpa memperdulikan kesehatan. Jangan heran bila banyak orang tua yang melarang anaknya untuk jajan sembarangan karena alasan kesehatan bagi diri anak.

Nah, untuk menekan angka keracunan makanan dan minuman di kalangan pelajar mari kita sebagai orang tua haruslah bijak dan pandai-pandai memilih jajanan yang baik untuk kesehatan anak. Kemungkinan terburuk dari keracunan makanan dan minuman yang terjadi pada pelajar adalah "kematian". Jadi, lebih baik jika orang tua membawakan bekal dari rumah untuk anaknya daripada jajan makanan dan minuman yang masih diragukan standar kesehatannya. Penulis bukan mau men-judge bahwa jajan itu dilarang tetapi mengingat banyaknya kasus keracunan yang terjadi ini menimpa para pelajar, maka disarankan untuk lebih berhati-hati dan selektif terhadap jajanan yang dipilih.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun