Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Tanpa Kursus, Begini Cara Belajar Bahasa Inggris Secara Otodidak

1 Juni 2021   17:47 Diperbarui: 2 Juni 2021   09:13 2847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber : Shutterstock/ Ann in the uk via Kompas.com)

1. Menggunakan buku dengan bahasa pengantar bahasa Inggris
Kemampuan berbahasa Inggris akan lebih cepat meningkat bila kita mempelajarinya dengan buku yang bahasa pengantarnya juga adalah bahasa Inggris, ketimbang buku dengan bahasa pengantarnya bahasa Indonesia. Misalnya, buku pelajaran tentang English Grammar.

Karena dengan begitu, kita dipaksa untuk memahami pelajaran serta penjelasan yang diberikan dalam bahasa asing tersebut, tetapi tanpa harus mengetahui arti kata per kata.

Awalnya mungkin sulit, karena kita harus sering-sering melihat kamus. Tetapi lama-kelamaan kita bisa mempelajari isi dalam buku tersebut dengan cepat, tanpa perlu lagi buka kamus atau melihat terjemahan di Google. 

Dalam hal ini, termasuk juga menggunakan kamus Inggris-Inggris dalam proses belajar. Jadi untuk pemula, mungkin akan lebih sering menggunakan kamus Inggris-Indonesia. tetapi bila kemamupuan berbahasa Inggris sudah lebih meningkat, sebaiknya mulai menggunakan kamus Inggris-Inggris.

Penting juga membuat catatan-catatan dari apa yang kita pelajari. Hal tersebut yang saya lakukan ketika itu.

Saya memiliki buku catatan bahasa Inggris hasil rangkuman saya sendiri, serta satu buku khusus berisi catatan kosa kata. Sampai sekarang buku-buku catatan tersebut masih tersimpan rapi. 

2. Menonton tayangan berbahasa Inggris
Demi memperlancar bahasa Inggris, saya paksa diri saya menonton film hampir setiap malam hanya untuk belajar bahasa tersebut. Biasanya saya akan ditemani sebuah kamus, buku catatan, dan pulpen. 

Setiap kata yang saya dengar dan belum saya kenal, akan saya lihat terjemahannya di layar, lalu saya cari di kamus dan saya cocokkan dengan alur ceritanya.

Kosa kata saya pun bertambah banyak melalui film-film yang saya tonton tersebut. Kegiatan ini berlanjut hingga saya memasuki dunia kerja. Ketika era film lebih canggih dengan adanya pemilihan subtitle, saya pun lebih sering memilih subtitle ber-bahasa Inggris.

Untuk film-film yang saya sukai akan saya tonton berkali-kali. Bahkan satu film berjudul Pride and Prejudice, sebuah film bertema klasik yang sangat saya sukai, diangkat dari sebuah novel karya Jane Austen berjudul sama, produksi tahun 2005, saya sampai hafal dialog-dialog di dalamnya.

Cara lain yang saya lakukan yaitu ketika drama Taiwan dan drama Korea mulai ramai. Alih-alih menonton drakor dengan membaca terjemahannya dalam bahasa Indonesia, saya juga lebih suka membaca terjemahan atau subtitle-nya dalam bahasa Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun