Mohon tunggu...
Berliana Dwi Indah Permatasari
Berliana Dwi Indah Permatasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (20107030134)

Aku menikmati hidupku dan aku tahu Allah selalu bersamaku.

Selanjutnya

Tutup

Film

"Racket Boys" Drama Korea yang Mencoreng Nama Baik Indonesia

21 Juni 2021   19:49 Diperbarui: 21 Juni 2021   20:07 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Halo drakor lovers!

Siapa nih yang disini sering nonton drama korea? Pasti banyak dari kalian yang tiap hari selalu nonton, secara akhir akhir ini drama korea lagi trend banget dimana mana. Saking trendnya rasanya gak mungkin ada orang yang gak tau drama asal negri gingseng yang satu ini. Walaupun ada dari kalian yang bukan penggemar tapi setidaknya pasti tau lah drama korea.

Serial drama dari negeri gingseng ini memang kualitasnya gak main main, mulai dari alur cerita yang dikemas dengan sangat menarik bahkan plot twist-nya pun susah untuk ditebak. Ditambah para tokoh yang memerankannya mempunyai fisik yang rupawan.

Selain mengandalkan paras yang rupawan, para aktris dan aktor di drama Korea juga mempunyai kemampuan totalitas dalam mendalami peran yang dilakoni sehingga karakter karakter para tokoh berhasil mempengaruhi emosional para penonton.

Oleh karena itu, gak heran lagi jika drama korea banyak digemari penonton. Mulai dari anak anak, remaja, dewasa, bahkan sampai orang tua sekalipun menjadi penggemar setia serial drama yang satu ini.

Drama korea (drakor) terbaru, Racket Boys yang disutradarai oleh Cho Young Kwang saat ini menjadi sorotan netizen Indonesia. Hal ini karena serial drama yang bertema bulu tangkis alias badminton pada episode ke lima memuat scene dan dialog yang dianggap mendiskriminasi Indonesia. Sebelum episode yang ke lima tayang drama korea Racket Boys ini mendapat banyak pujian, karena mengangkat cerita olahraga badminton yang disukai oleh orang Indonesia.

Tapi setelah episode ke limanya tayang di Netflix pada Senin, 15 Juni 2021 netizen Indonesia naik pitam. Dalam episode itu dikisahkan, seorang atlet remaja bulu tangkis dari Korea Selatan, bernama Han Se Yoon (Lee Jae-In), ia mengikuti pertandingan bulu tangkis "Indonesia Open Junior" di Istora Senayan, Jakarta. Pelatihnya mengecam pihak penyelenggara yang memberikan hotel tidak bagus dengan pelayanan buruk.

Pelatih Han Se Yoon juga mengeluh kamar sumpek dan memaksa Timnas Korea Selatan berlatih di sebuah tempat tanpa pendingin udara, sedangkan Timnas Indonesia bisa berlatih di lokasi pertandingan.

Gambaran buruk juga ditampilkan soal suporter Indonesia pada saat adegan Timnas Indonesia kalah telak dari Korea Selatan. Ketika Han Se Yoon berjalan melewati bangku penonton, suporter Indonesia digambarkan menunjukkan sikap yang tidak suportif dengan berteriak dan mengejeknya karena sudah memenangkan pertandingan tersebut.

Dalam adegan tersebut Indonesia seolah-olah digambarkan selalu pilih kasih terhadap pemain sendiri dan pemain negara lain. Dijelaskan juga seolah-olah Indonesia akan melakukan berbagai cara untuk mengalahkan pemain dari Korea. Hal lain yang juga disorot dalam drama tersebut ialah skor pemain Indonesia yang dibuat kalah jauh dari pemain korea yang memenangkan pertandingan.

Sontak tayangan itu pun membuat geram netizen Indonesia. Meskipun drama korea hanyalah cerita fiktif, namun banyak pihak menyayangkan bagaimana mereka menceritakan dan menggambarkan badminton Indonesia. Bahkan, secara beramai-ramai netizen Indonesia menyerang akun SBS, dan membuat petisi untuk meminta segera meminta maaf kepada Indonesia di change.org.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun