Mohon tunggu...
dohirul amri
dohirul amri Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dohirul

Belajar menulis dan merangkai kata. Belum mengalir.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Belajar dari Pandemi Covid-19, Net Zero Emisi Bisa Dicapai

22 Oktober 2021   20:23 Diperbarui: 22 Oktober 2021   20:32 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang bisa membayangkan sebelumnya, lockdown membuat setiap orang tidak bisa berpergian. Semua kota membentengi diri dan memperketat arus masuk orang dan barang. Di dalam kota yang sama, orang orang harus menjaga jarak. Harus memakai masker dan harus mencuci tangan tiap saat.

Setelah setahun lebih pandemi Covid 19 melanda, kebiasaan baru menjaga jarak, bermasker dan mencuci tangan bisa mengurangi penyebaran Covid 19. Penyebarannya dapat diperlambat dan pada akhirnya diatasi. Kasus positif terinfeksi covid menurun drastis dan tingkat kematian juga berkurang.

Ancaman mematikan Covid 19 yang terlihat nyata membuat setiap orang, mau tidak mau harus berubah, Harus mengikuti aturan yang ditetapkan. Bila melanggar aturan dan kembali pada kebiasaan lama, orang harus berhadapan dengan tangan hukum. Tidak hanya di denda, namun juga banyak yang sudah di pidana.

 Keberhasilan mengatasi dampak meluasnya Covid 19 ternyata tidak hanya berdampak posistif terhadap kesehatan manusia, namun juga bisa membantu menyembuhkan sisi lain kehidupan manusia, alam dan lingkungan.

Langit Kembali biru cerah. Kabut asap yang membuat udara kotor dan tidak sehat berangsur normal. Kondisi pulihnya alam karena sisa pembakaran bakan bakar fosil seperti minyak bumi dan batubara  berkurang drastis. Pabrik pabrik yang terjaga dua puluh empat jam sehari dan tujuh hari dalam seminggu tidur sejenak. Jalanan kosong dari kendaraan. 

Mobil pribadi teronggok di garasi. Selama Covid 19, Laporan penelitian Global Carbon Project gas buang pembakaran fosil berkurang hingga 2,4 miliar ton atau setara 7 persen dari sebelumnya.

Emisi atau gas buang yang terdiri dari Karbon Dioksida dan zat beracun lainnya merupakan hasil samping dari penggunaan bahan bakar fosil minyak bumi dan batu bara. Karbon dioksida sudah ada sejak bumi tercipta. Zat ini juga dihasilkan saat manusia dan hewan bernapas. Zat ini bisa di daur ulang oleh tumbuhan dan menjadi oksigen.

Emisi karbon ini terperangkap dalam atmosfer sehingga sinar matari Kembali terpantul ke bumi. Kondisi ini mengakibatkan suhu bumi meningkat. Peningkatan suhu membuat cuaca tidak menentu. Banyak badai hujan dan semakin banyak tempat mengalami kekeringan. 

Dalam jangka Panjang kenaikan suhu bumi mengakibatkan es di kutub dan puncak gunung mencair. Kemudian permukaan laut perlahan naik. Banyak daratan tenggelam. Ancaman pemanasan global ini sangat nyata dan telah banyak merenggut korban jiwa.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Seperti halnya mengatasi pandemi Covid 19 yang mengancam nyawa, Pengendalian emisi zat karbon juga sangat mendesak. Kampanye menjaga jarak, mencuci tangan dan memamakai masker berhasil mengurangai banyak nyawa melayang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun