Mohon tunggu...
Tryas Febrian
Tryas Febrian Mohon Tunggu... Programmer - Complex

I love your writing

Selanjutnya

Tutup

Money

Petani Tidak Boleh Kaya

6 September 2020   19:35 Diperbarui: 7 September 2020   09:06 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : almi.or.id

      Semalam saya mengobrol dengan seorang pengusaha properti sukses bernama Bapak Alex. Tertuang dalam obrolan kami tentang petani tidak boleh kaya. Terdengar sangat berlebihan, namun sangat asik untuk diperbincagkan. Menurut beliau, petani saat ini hanya dijadikan objek suatu pergerekan. Pergerakan oleh LSM, institusi pendidikan, bahkan pemerintah. Walau tidak semuanya berdampak negatif, namun tawar-menawar petani pada komoditas tanaman pangan tidak pernah berubah.

Pikiran khalayak adalah petani hanya terkesan kotor, berlumpur, dan kurang berpendidikan masih terpatri hingga saat ini. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Salah satu pikiran yang dikemukakan oleh Bapak Alex adalah nilai tukar petani (NTP) di negeri ini tidak berimbang dengan produk dari industri lain. Padahal produk dari petani adalah produk yang bernilai ekonomis tinggi.

Ketika produk dengan komoditas yang tinggi itu naik harganya hanya 1000-2000 rupiah, dengan cepatnya pemerintah melakukan operasi pasar. Sehingga harga barang kembali normal (stabil). Petani kembali memperoleh harga penjualan komoditas yang murah seperti sedia kala. Selalu terkesan bahwa sistem perdagangan komoditas pertanian di negeri ini ‘lebih berpihak’ kepada konsumen dan penjual. Seharusnya perlu diselaraskan dengan pendapatan hasil produksi komoditas pertanian (pangan) bahwa ketersediaan dan kemampuan beli oleh masyarakat yang adadengan petani sebagai produsen juga patut memperoleh pendapatan yang lebih layak. Kita bisa mencontoh negara maju yang meletakkan fondasi pembangunan negara kepada stabilitas ketersediaan pangan. Para petani di negara tersebut mendapatkan kehormatan dan penghargaan atas jerih payahnya. Sehingga mereka merasa menjadi satu bagian dari strategi pembangunan jangka panjang. Seperti kebijakan alih fungsi lahan yang dijaga, penggunaan dan penerapan teknologinya, dukungan infrastruktur, dan bantuan modal dalam usaha di bidang pertanian. Sehingga regulasi pemerintah tersebut mampu menjamin hidup para petani. 

Regulasi pemerintah tentang pertanian di negara kita harus segera diperbaiki, sebelum para petani malas untuk bertani dan menjual lahan mereka untuk modal usaha lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun