Siapa sih yang tidak mengetahui film ini? Film ini telah menjadi trending di Indonesia. Hampir semua orang di Indonesia membicarakan film Pengabdi Setan ini. Film ini disutradari dan penulis skenarion itu sendiri oleh Joko Anwar. Joko Anwar merupakan sutradara yang telah menghasilkan karya-karya hebat seperti Ini Kisah Tiga Dara, Stip dan Pensil, Pengabdi Setan, dan masih banyak lagi. Karya-karya yang dibuat dari hasil tangannya membuat Joko Anwar mendapat penghargaan Piala Citra untuk Sutradara Terbaik, Piala Citra untuk Penulis Skenario Terbaik.
Sebelum membicarakan kesuksesan film ini mari kita lihat perjuangan Joko Anwar untuk membuat film ini. Beliau menonton film ini sewaktu ia kecil dan menjadi film kecintaannya. Ternyata Joko Anwar membutuhkan 10 tahun demi meyakinkan Rapi Films (rumah produksi) untuk meremake film Pengabdi Setan. Perjuangan lainnya yang dilakukan oleh Joko Anwar dan tim produk yaitu setting untuk film, membutuhkan 2 bulan untuk mencari serta merenovasi rumah agar tampak seperti tahun 80-an. Tidak tanggung-tanggung biaya yang dikeluarkan untuk film ini sekitar 2 miliar. Banyaknya ketertarikan dalam film ini rumah produksi Rapi Films bekerja sama dengan rumah produksi terbesar dari Korea Selatan CJ Entertaiment.
Film Pengabdi Setan ini merupakan film remake dengan judul yang sama pada tahun 1980, yang membekas dalam ingatan para penggemar horor. Dengan dikemas sedikit berbeda menyesuaikan generasi milenial jaman sekarang. Setan versi Indonesia yang kita ketahui seperti kuntilanak, pocong, gondoruwo yang memiliki tampang menyeramkan. Namun berbeda dengan film Pengabdi Setan ini, lebih dibuat menyerupai "zombie" yang terkenal karena film-film internasional yang booming dibicarakan yaitu Train To Busan, dll.
Film menceritakan tentang sekeluarga yang mendapat teror dari arwah mendiang ibunya. Berawal dari kondisi ekonomi keluarga Rini (diperankan oleh Tara Basro) yang kehabisan uang untuk biaya pengobatan Ibunya (diperankan oleh Seniman Bali, Ayu Laksmi). Dulu sang ibu bekerja sebagai penyanyi hingga jatuh sakit yang tidak diketahui selama tiga tahun. Menderita penyakit yang parah hingga membuat sang ibu tidak mampu menggerakan tubuhnya. Selama sakit sang ibu menghabiskan waktu hanya berbaring di tempat tidur.
Untuk memanggil keluarga atau meminta bantuan, sang ibu selalu membunyikan lonceng. Kebiasaan yang dlakukan ibu yaitu menyisir sebelum tidur hingga seluruh keluarga selalu mengingat hal tersebut untuk menyenangkan sang ibu. Segala usaha telah dilakukan, Â Rini mendatangi agensi dimana tempat ibunya bekerja untuk meminta royaliti, anak kedua Tony (Endy Arfian) menjual motornya serta barang-barang pribadinya sebagai uang tambahan untuk menolong kondisi keluarganya.
Sang ayah (yang diperankan oleh Bront Palarae) harus berputar otak untuk berhemat dan sesekali bekerja ke luar kota karena  harus tetap membiayai keempat anaknya. Namun, segala upaya yang dilakukan untuk menyembuhkan ibunya berujung kegagalan. Karena Rini menemukan ibunya yang tiba-tiba terjatuh di kamar dan menembuskan nafas terakhirnya. Ini merupakan awal terjadinya teror dalam rumah keluarga Rini. Demi mendapatkan uang untuk keluarga sang ayah harus bekerja higga pergi keluar kota. Kejadian demi kejadian dialami oleh keluarga Rini. Sang nenek pun meninggal dan meninggalkan sepucuk surat.
Segala resah sang nenek ditulis lengkap dalam surat itu, dan menyuruh Rini untuk menemui kawan lamanya di kota. Hingga pada puncak kisah ini ketika sang ayah balik kerumah. Para "zombie" mengejar kelurga dan diselamatkan oleh kawan dari neneknya. Dan keluarga Rini tinggal di rumah susun kota.
Dari cerita film ini saja sudah membuat merinding, bagaimana dengan perfilmannya? Jangan salah, film ini tidak memakai teknologi CGI karena Joko Anwar ingin film Pengabdi Setan ini terlihat lebih nyata. Setting tempat yang sangat mendukung membuat buu kuduk kita merinding ditambah backsound yang mengagetkan penonton.
Sebagai penggemar film horor tentu tidak boleh ketinggalan menoton film ini. Film yang sangat bagus dibanding film horor sebelumnya. Seperti film-film horor buatan lokal yang biasanya mengandung unsur "seksi/pornografi". Ini juga salah satu sebab saya tidak menyukai film lokal. Namun, pendangan saya berubah ketika saya menonton film Pengabdi Setan karya Joko Anwar ini. Saya berpendapat bahwa film-film karya bangsa sendiri sudah berkualitas jadi sekarang kita tidak meremehkan lagi.
Film Pengabdi Setan memiliki panjang durasi 109 menit namun serasa ini sangat cepat untuk menonton film ini. Ketika menonton film ini kita akan serasa kebawa betapa seramnya suasana latar serta cerita film ini. Ada sedikit adegan yang terinspirasi dari film horor luar negeri, seperti adegan anak ketiga melemparkan selimut ke foto ibunya munculah bentuk badan sang ibu adegan ini mirip seperti film The Conjuring 2.
Film Pengabdi Setan berhasil ditonton sebanyak 3,4 Â juta orang dalam waktu 25 hari yang saya lansir dari cnn indonesia. Film Pengabdi Setan ini menjadi sangat trending dan bertahan diputar di bioskop hingga sekarang. Selain itu, Joko Anwar pun memberikan berita melalui akun twitternya dengan bangga yang patut diapresiasikan oleh Indonesia, yaitu bahwa film Pengabdi Setan akan disiarkan di 17 negara mulai dari Malaysia, Singapura, Jepang, Brazil, Argentia hingga Amerika Latin.
