Tembalang (23/01) – Saat ini dunia sedang memasuki era Revolusi Industri 4.0. Era ini menuntut untuk menerapkan penggunaan teknologi digital di segala sektor.  Bahasa pemograman atau sering dikenal dengan sebutan coding saat ini menjadi salah satu keahlian yang banyak dicari. Meskipun demikian, di Indonesia materi coding belum banyak diajarkan di sekolah-sekolah, khususnya di sekolah dasar.
Pembelajaran coding dapat dimulai sejak anak-anak. Belajar coding tidak semata-mata  menguasai suatu bahasa pemograman, akan tetapi dapat dengan mempelajari pola berfikir logis untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Melihat permasalahan ini, seorang mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) berinisiatif memperkenalkan materi coding kepada beberapa anak SD di Kelurahan Tembalang. Menggunakan suatu aplikasi bernama Scratch, mahasiswa ini memperkenalkan materi coding dengan cara membuat game sederhana kepada anak-anak.Â
Scratch sendiri merupakan suatu aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membuat suatu animasi ataupun game senderhana tanpa harus mengetik kode program.Â
Saat pelaksanaan kegiatan, mahasiswa ini mendemonstrasikan dan menjelaskan logika berfikir saat membuat suatu game. Selain itu, anak-anak juga dilibatkan dalam proses membuat game, seperti mengisi efek suara, membuat karakter melompat, dan lain-lain. Game yang dibuat pada kegiatan ini diantaranya adalah T-Rex Jump, Rock Buster, dan game untuk mengenal benda.
Harapan dari kegiatan ini adalah anak-anak memiliki minat untuk mempelajari bahasa pemograman yang jarang diajarkan di sekolah. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kreativitas dan pola berfikir anak serta menjadi hiburan di masa pandemi ini.
Dosen Pembimbing Lapangan: Priyo Sidik Sasongko,S.Si,M.Kom