Mohon tunggu...
Ben Peterson
Ben Peterson Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Upacara adat Suku Minangkabau

17 September 2018   00:52 Diperbarui: 17 September 2018   01:25 1861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki banyak ragam budaya, suku, dan bahasa. Dari 34 provinsi di Indonesia, terdapat kurang lebih 1300 suku dan kurang lebih 1200 bahasa daerah yang ada. Suku merupakan suatu kelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya. Setiap suku-suku di Indonesia mempunyai tradisi-tradisi adat istiadat yang meliputi upacara, tarian musik dan tradisi-tradisi adat lainnya.

Salah satu suku terbesar di Indonesia adalah suku Minangkabau yang sering juga disebut Minang (Sumatera Barat dan Riau). Suku Minangkabau merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia karena populasinya yang sangat banyak, kurang lebih mencapai 6,5 juta penduduk. Kali ini saya akan membahas salah satu tradisi upacara adat suku Minangkabau, yaitu Upacara Balimau.

Upacara Balimau atau Balimau Kasai atau Mandi Balimau berarti menyambut bulan suci Ramadhan. Balimau Kasai adalah sebuah upacara tradisional yang istimewa masyarakat Kampar di Provinsi Riau dalam menyambut bulan suci Ramadhan bagi masyarakat beragama Islam. Upacara ini biasa dilaksanakan sehari sebelum bulan puasa. Upacara ini sebagai simbol ungkapan rasa syukur atau kegembiraan menyambut bulan suci Ramadhan, selain itu juga sebagai simbol penyucian dan pembersihan diri secara lahir dan batin.

Balimau sendiri berasal dari bahasa ocu (bahasa Kampar) yang bermakna, mandi atau membasuh diri menggunakan air yang dicampur dengan jeruk atau limau (jeruk purut, nipis, kapas) yang biasa dilakukan di kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian. Sedangkan, kasai dalam bahasa Melayu yang berarti lulur/wangi-wangian rambut (pengharum rambut) dengan bahan alami seperti beras, kunyit, daun pandan dan bunga bungaan yang membuat wangi yang dipakai pada saat keramas. Bagi masyarakat Kampar, kasai dipercayai dapat mengusir rasa dengki yang ada didalam kepala, sebelum memasuki bulan puasa. Sebelum menjalankan upacara, ritual ini dimulai dengan makan bersama oleh masyarakat yang disebut dengan istilah makan majamba.

Di setiap kota memiliki nama istilah yang berbeda tetapi dengan makna yang sama. Kalau di Kampar upacara ini dikenal dengan sebutan Balimau Kasai, sedangkan di Kota Pelalawan dikenal dengan nama Balimau Kasai Potang Mamogang. Di Sumatera Barat dikenal dengan sebutan, yakni Mandi Balimau. Khusus untuk Kota Pelalawan mempunyai tambahan kata Potang Mamogang yang berarti waktu petang menunjukkan pada waktu pelaksanaan acara tersebut.

Tradisi ini dipercaya sudah berlangsung berabad-abad lamanya sejak daerah masih dibawah kekuasaan kerajaan. Masyarakat Kota Pelalawan menganggap upacara ini bermula dari kebiasaan Raja Pelalawan dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Tetapi ada juga yang beranggapan bahwa upacara ini berasal dari Sumatera Barat. Sedangkan, masyarakat Kampar menganggap upacara ini sebagai tradisi campuran Hindu-Islam yang sudah ada sejak kerajaan Muara Takus.

Adapun ritual upacara Balimau sebagai berikut:

1. Merebus Jeruk atau Limau

Beberapa hari sebelum bulan Ramadhan tiba, masyarakat umumnya sudah membuat air rebusan jeruk/Limau untuk digunakan pada waktu Balimau (biasanya 1 hari sebelum Ramadhan). Maknanya, Limau dapat membersihkan kotoran najis yang melekat pada diri (dosa-dosa).

2. Membungkus Limau Kasai

Setelah merebus Limau, dibuatlah Kasai yang akan digunakan nantinya. Setelah Limau dan Kasai selesai dibuat kemudian dibungkus sampai menjelang hari H-nya tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun